Joko Widodo memberi isyarat kalau calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pemilu presiden, 9 Juli depan, berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Tapi, seperti biasa, Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu tak mau merinci, apalagi menyebut nama bakal wapresnya.
Tanda-tanda itu Jokowi, demikian Joko Widodo disapa, ungkapkan begitu ia menjejakkan kaki di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (9/5/2014). Agenda Jokowi di dua kota itu adalah memberi kuliah umum di salah satu universitas di Manado dan menyambangi posko relawan Jokowi For Presiden.
Berikut petikan bagaimana DKI-1 memberikan clue tentang capawapresnya:
Wartawan: Cawapresnya siapa pak?
Jokowi: Besok kita ke mana?
Wartawan: Makassar Pak. Abaraham Samad ya?
Jokowi: Hehehe….
Wartawan: Jusuf Kalla?
Jokowi: Ya udah
Beberapa waktu sebelum bertolak ke Manado, Jokowi secara implisit pernah menyebutkan cawapresnya berasal dari luar Pulau Jawa. “Angin” sontak berembus kepada bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua KPK Abrahaman Samad. Keduanya langsung disebut-sebut sebagai kandidat terkuat sebagai pendamping wong Solo iku.
Abraham Samad tak mau geer. Ia mengatakan, sebagai manusia biasa, dirinya tak bisa mengatur dan menolak takdir yang sudah ditentukan Tuhan. Menurut Abraham, jika memang takdir itu datang, tentu dirinya harus meletakkan jabatan Ketua Komisi Antirasuah.
(Ich)
