CILEGON – Sejumlah anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon dan calon ketua Kadin menyayangkan pernyataan Ali Mujahidin selaku mantan Ketua Kadin Cilegon yang menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon ikut andil dalam kericuhan yang terjadi di organisasi para pengusaha tersebut.
Anggota Kadin Cilegon asal Merak, Bahrudin mengatakan, sebagai mantan ketua Kadin Cilegon seharusnya Ali Mujahidin lebih mengetahui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) oraganisasi. Sebab, sudah dijelaskan didalamnya pemerintah dan kadin hanya sebagai mitra kerja.
“Jadi kepentinganya apa, Pemkot ikut campur dengan urusan kadin. Kericuhan ini terjadi memang karena ulah panitia dan mumu (Ali Mujahidin-red), jika tidak ada manipulasi data perserta, pemalsuan data dan klaim kemenangan Mumu mungkin kericuhan ini tidak terjadi,” katanya.
Bahrudin menuturkan, Pemkot Cilegon hanya sebatas mitra Kadin yaitu dalam rangka membangun perekonomian daerah maupun nasional. Jika pemkot dikabarkan ingin mengalihkan isu dan dengan sengaja membuat kadin itu ricuh. Pernyataan Ali Mujahidin itu merupakan sebuah kesalahan besar.
“Ini sebuah kenyataan kalau Mumu takut kalah dalam persaingan pemilihan Ketua Kadin, jadi dirinya dengan sengaja ingin mengadu domba, antara pemerintah dengan kadin,” tuturnya.
Bahrudin mendesak, Kadin Provinsi Banten untuk segera mengkaratekerkan atau pengambilalihan kepanitiaan Musyawah Kota (mukota) IV Kadin Cilegon. Sebab, penundaan pelaksanaan mukota sudah terlalu lama yaitu dari tanggal 21 April hingga saat ini dan belum diketahui kapan mukota kembali digelar.
“Pelaksanaan mukota kemarin sudah cacat hukum. Jadi, Kadin Banten harus segera mengambil alih kepanitiaan agar kursi kekosongan kadin dapat segera diisi,” tandasnya.
Sementara itu, calon ketua Kadin Cilegon, Muhibbudin juga menyayangkan pernyataan Ali Mujahidin tersebut. Kericuhan yang terjadi pada saat pelaksanaan Mukota bukanlah bagian dari intervensi pemerintah, melainkan untuk kepentingan bersama selain Kadin Cilegon.
“Itu sudah diisyaratkan oleh muspida untuk menunda pelaksanaan mukota karena faktor keamanan. Bagaimananpun, pemerintah bertanggungjawab sepenuhnya ketertiban dan kemanan di Cilegon. Lagi pula ini ulah siapa?, justru beliau (Mumu-red) yang membuat pelaksanaan mukota ini ditunda,” terangnya.
Untuk itu, Muhibbudin menghimbau, kepada seluruh pengusaha di Kota Cilegon dan anggota Kadin untuk cerda memilih calon pemimpin. Jangan sampai organisasi tersebut ditunggangi kepentingan politik untuk maju dalam pemilihan umum 2015 nanti.
“Pengusaha harus cerdas dalam memilih pemimpin, kita tau yang mendesain untuk kepentingan politik itu dia (Mumu -red),” himbaunya.
Diberitakan sebelumnya, calon ketua Kadin, Ali Mujahidin mengatakan pelaksanaan Mukota IV Kadin Cilegon diduga syarat dengan konspirasi kepentingan politik. Padahal, pemilihan Ketua Kadin Cilegon dinilai biasa-biasa saja. Sebab, persoalan Kadin tersebut dapat diselesaikan oleh internal organisasi.
“Ada dugaan memang dengan sengaja konflik Kadin ini dimanfaatkan sebagai obyek produk distorsi adu domba,” tuturnya.
Untuk itu, Mumu meminta masyarakat untuk tidak terjebak dalam konflik yang terjadi di Kadin Cilegon. “Kadin bukan satu-satunya yang harus dikritisi, ada beberapa persoalan di Pemkot Cilegon juga harus dibenahi,” tegasnya.
Comments are closed.