Buruh Pertamina Demo, Kepala Depo Ancam Pecat Para Buruh

815

buruh pertaminaSekitar 200 buruh Depo Pertamina, Gerem berunjuk rasa, Jumat (21/2). Mereka mendesak pihak perusahaan membayar uang lembur yang belum dibayarkan selama enam bulan. Massa buruh itu melakukan aksinya sekitar pukul 09.00 WIB dengan cara berkumpul menghalangi pintu masuk kawasan Depo Pertamina yang berlokasi di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol. Dalam orasinya beberapa buruh mengancam akan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Beberapa perwakilan buruh mengungkapkan, bahwa mereka bekerja seharinya 12 jam. “Padahal aturan bekerja itu seharusnya 8 jam,” ujar Rusman, salah seorang buruh Depo Pertamina. Jadi, kata dia, sisa kerja setelah 8 jam masuk dalam jam kerja lembur.
Para buruh juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan audensi dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja dan pihak kemenetrian mengatakan bahwa kerja yang lebih dari delapan jam masuk hitungan lembur.
Dengan kondisi demikian Jumat (21/2), para buruh serempak melakukan mogok kerja untuk depo yang ada di Pulau Jawa.
Secara terpisah Kepala Depo Pertamina Gerem, Ilham Nasution kepada  sejumlah wartawan menjelaskan, bahwa unjuk rasa para buruh ke Depo Pertamina salah alamat. Karena mereka bekerja  bukan di bawah Pertamina langsung. Akan tetapi, pegawai “outsourcing” .
Menurut dia,  yang merekrut mereka yaitu Pertamina Training Center (PTC). Jadi, seharusnya para buruh tersebut, menuntut lembur bukan kepada pihak Pertamina akan tetapi kepada perusahaan yang mempekerjakan mereka. Sebab itu, pihaknya telah memerintahkan perusahaan pengerah tenaga kerja yang mempekerjakan para buruh tersebut, agar  memerintahkan buruh untuk bekerja. Ilham mengancam akan memecat para buruh karena aksi mereka menghambat distribusi BBM ke sejumlah daerah di Banten.
“Jika tetap mogok, saya akan mencari gantinya yang mau bekerja, Jadi mereka menuntut lembur bukan kepada pihak pertamina akan tetapi kepada subkonnya. Saya sudah perintahkan karena subkon tersebut yang bertanggung jawab dalam penditribusian BBM se Provinsi Banten agar segera untuk memerintahkan buruh untuk bekerja. Jika tetap mogok, saya akan mencari gantinya yang mau bekerja,” jelasnya.

(Zaki/BBO)