Cilegon,- Bertempat di Pondok Pesantren Asshohaabah tepatnya di Jl. Kh. Abdul Latif, Lingkungan Palas, Kelurahan Bendungan, Kota Cilegon. Terlaksana deklarasi dan pelantikan pengurus Himpunan Santri Kota Cilegon (HSC).(22/12/2013). Deklarasi tersebut hadir untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah di Kota Cilegon sebagai Kota Santri yang berbudaya religi Islam. Hadirnya Himpunan Santri di Kota Cilegon ini, menjadi suatu bentuk penyeimbang menghadapi pesatnya perkembangan arus globalisasi modern.
Pada deklarasi dan pelantikan HSC ini, sejumlah 14 santri yang kepengurusannya resmi dilantik oleh Ketua NU Kota Cilegon Kh.Hifdullah tersebut, juga dihadiri oleh Ketua MUI Cilegon H.Alwani Nawawi, Staf ahli bidang pemerintah Tb.Didi Sukriadi, Ketua PD Muhamadiyah Cilegon Arief Purnomo dan pengurus Ormas serta ratusan santri se-Kota Cilegon.
Secara struktural Himpunan Santri Kota Cilegon (HSC), berada dibawah binaan Rabithah Mahad Islami ( RMI), didalam organisasi Nahdlatul Ulama. HSC sendiri memiliki visi dan misi mempererat tali silahturahmi antar santri se-Kota Cilegon dan memperkuat Ukhuwah Islamiyah, serta ingin menyatukan langkah menuju Cilegon yang religi, madani dan mardhatillah. “Dengan adanya wadah yang kuat ini kita bersatu bersama – sama mengangkat santri di Kota Cilegon,” tutur Khairul Jaja Ketua Umum HSC untuk periode 2014-2015.
Kepengurusan HSC sendiri adalah kepengurusan perdana, di mana komponen HSC tidak terpaku pada santri Kota Cilegon saja, tetapi santri asal Cilegon yang nyantri di luar Kota Cilegon dapat menjadi bagian dari HSC. Setelah penguatan internal organisasi, HSC akan bekerjasama dengan semua elemen baik Pemerintah, ormas, dan Organisasi Kepemudaan (OKP) lain selama tidak menyalahi hukum agama dan syariat Islam.
Ketua Nahdatul Ulama Kota Cilegon, Hifdulloh, mengatakan diharapkan Pemerintah Kota Cilegon dan Industri di Cilegon harus lebih memperhatikan pondok – pondok pesantren yang ada di Kota Cilegon, sebagai penyeimbang Cilegon sebagai kota industri dan kota Santri, “diharapkan kepada Pemkot dan perusahaan – perusahaan yang ada di Kota Cilegon, bersama-sama mengimplementasikan budaya Kota Cilegon sebagai kota santri, walaupun Cilegon juga dikenal sebagai kota industri, tetapi jangan lupakan perjuangan ulama-ulama dahulu dalam syiar Islam, hingga Cilegon dapat dikenal sebagai Kota Santri, dan ini harus seimbang, diharapkan dengan adanya HSC ini pemuda-pemuda yang berakhlakul karimah dapat dibangkitkan kembali, dan ini tahap awalnya,” jelas Hifdulloh.
(Ervan Yuhenda/Dodi.A/BBO)