Tangerang – Siapa sangka, rumah dua lantai di tengah permukiman biasa di Periuk ini ternyata markas besar ciu lokal. Dengan gaya low-profile dan alat seadanya, bapak-bapak berinisial CH alias Alvin (43) sukses meracik ciu dari dapur pribadi, sampai akhirnya digerebek polisi Jumat lalu.
Total rampasan mirip hasil kulakan: 200 botol ciu 200 ml, tiga galon isi ciu, drum fermentasi, dan paralon-paralon yang bukan buat air tapi buat ‘rasa’. Di dapur? Bukan nasi goreng yang ngebul, tapi alkohol yang mendidih.
Kapolres Kombes Zain Dwi Nugroho menyebut, ini bukan usaha iseng. Sudah dari 2022, omzetnya bisa puluhan juta. Cukup buat beli kulkas dan AC baru, kalau nggak disita duluan.
“Kriminal sering dimulai dari miras. Makanya, pabrik kaya gini harus diberantas. Biar nggak ada yang berbuat onar sambil mabok ciu,” ujar Zain, sambil menyebut akan terus mengejar ‘pabrik-pabrik rasa bahagia’ lainnya.
Kini sang produsen rasa hangat ini harus menghadapi pasal berat: produksi miras tanpa izin. Jadi ingat, lur, kalau mau ngoprek di dapur, mending bikin kopi daripada ciu. (Iwan)