Vespa dan Visi: Filosofi di Balik Pendaftaran Helldy Agustian sebagai Bacalon Walikota

110

Dalam sebuah momen yang mencuri perhatian publik, Helldy Agustian, bakal calon Walikota Cilegon, melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon dengan cara yang penuh makna. Memilih sepeda motor Vespa klasik sebagai kendaraan, Helldy tiba di KPU bersama istrinya pada pukul 15:30 WIB, memberikan nuansa yang jauh dari kebiasaan.

Di balik pemilihan Vespa, terdapat filosofi mendalam yang menghubungkan kendaraan ikonik ini dengan ajaran Islam. Nama Vespa, yang berarti “lebah” dalam bahasa Italia, memiliki keterkaitan langsung dengan surat An-Nahl (Surat ke-16) dalam Al-Qur’an. Keterkaitan ini diperkuat oleh elemen desain Vespa—dari ukuran ban ring 8 hingga jumlah baut yang totalnya 16, mencerminkan urutan surat tersebut.

Filosofi yang terkandung dalam pengoperasian gigi Vespa menggambarkan dimensi spiritual dan sosial dari kehidupan manusia:

1. Gigi Pertama (Vertikal ke Atas)**: Mewakili hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan, menegaskan keyakinan akan keesaan Allah.

2. Gigi Kedua (Horisontal ke Bawah) Melambangkan hubungan horizontal antara manusia, mendorong pentingnya silaturahmi yang membawa ampunan dan berkah.

3. Gigi Ketiga (Arah Bawah):Mewakili sikap tawadhu atau kerendahan hati, mengingatkan bahwa persaudaraan tetap penting dalam keragaman.

4. Gigi Keempat (Menunjuk ke Aspal dan Tanah) Menggambarkan realitas kematian, mengingatkan kita tentang kefanaan hidup dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.

Melalui aksi ini, Helldy Agustian tidak hanya menunjukkan keseriusannya dalam pencalonan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang keseimbangan antara hubungan spiritual, sosial, dan kesadaran akan kehidupan yang lebih besar. Ini adalah langkah simbolis yang menyatukan aspirasi politik dengan nilai-nilai spiritual, menginspirasi masyarakat Cilegon untuk merenungkan dan mengaplikasikan ajaran-ajaran penting dalam kehidupan mereka sehari-hari. (KD)