Dalam Sepekan Empat Warga Badui Digigit Ular Berbisa

147

Dalam sepekan terakhir, empat warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa dirujuk ke rumah sakit akibat gigitan ular berbisa, khususnya jenis ular tanah yang sangat berbahaya. Penanganan medis yang cepat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Sekretaris Desa Kanekes, Medi mengungkapkan bahwa kasus gigitan ular berbisa ini sering terjadi. “Kami hampir setiap pekan harus merujuk warga Badui yang menjadi korban gigitan ular mematikan,” ujar Medi saat dihubungi Wartawan di Rangkasbitung pada Ahad, 11 Agustus 2024.

Jenis ular tanah yang banyak ditemukan di pedalaman Badui termasuk ular berbisa yang mematikan. Oleh karena itu, korban gigitan harus segera mendapatkan perawatan medis.

Dalam sepekan terakhir, empat warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa antara lain adalah Ohong (38 tahun), yang dirujuk ke RSUD Banten dan kini sudah pulang dengan kondisi sembuh. Jamsiah (28 tahun) dirujuk ke RSUD Adjidarmo dan meskipun telah pulang, kondisinya masih dalam proses pemulihan. Samidah (50 tahun) juga dirujuk ke RSUD Adjidarmo, sementara Tarmadi (41 tahun) dirawat di Puskesmas Muncang dengan kondisi yang masih membengkak.

Medi mengapresiasi bantuan dari Relawan Sahabat Indonesia (SRI) yang telah membantu merujuk para korban ke rumah sakit. Koordinator SRI, Muhammad Arif Kidiat, menjelaskan bahwa pihaknya berperan aktif dalam penanganan ini dengan merujuk pasien ke RSUD Banten untuk warga tanpa BPJS Kesehatan, menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kecamatan dan desa. Sedangkan bagi pasien yang memiliki BPJS Kesehatan, mereka dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

SRI juga menyediakan tenaga medis dan kendaraan ambulans secara gratis untuk mengantar pasien. Selain kasus gigitan ular berbisa, SRI juga menghadapi tantangan kesehatan lain di Badui, seperti tuberkulosis, kematian ibu dan anak, penyakit kulit, serta hipertensi.

Untuk menangani berbagai masalah kesehatan ini, SRI mengoperasikan dua pos kesehatan di daerah tersebut. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Badui melalui perawatan medis dan layanan kesehatan yang lebih baik,” tambah Muhammad Arif.

Editor Hans Jo