Siapa yang tak mengenal sosok pria yang pernah cemerlang di era kejayaan politik kota Cilegon tahun 2009-2014, dia adalah Haji Rebudin yang merasa terpanggil untuk turun gunung membenahi carut marut pembangunan kota Cilegon lantaran keprihatinan yang mendalam dirasakan olehnya.
Haji Rebudin yang berhasil dikonfirmasi Wartawan mengungkapkan curahan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat Cilegon yang dinilai masih jauh dari kesejahteraan lantaran sejumlah persoalan sosial dan bahkan dinilainya semakin tidak menentu arah pembangunan yang sudah dicanangkan oleh pemimpin pendahulunya.
“Jujur saya katakan mungkin akan berbeda cerita jika saya bisa mandatkan pilihan dan dukungan saya kepada yang siap berlaga di Pilkada Walikota Cilegon ini, namun nyatanya ekspektasi kami menuai kekecewaan sehingga saya memberanikan diri untuk maju memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kami berkeinginan Kota Cilegon nantinya hari lebih maju, modern dan berkeadilan”ungkap Haji Rebudin, Selasa (07/5/2024).
Haji Rebudin yang dikenal sebagai figur yang kritis dan selalu berperan aktif di masyarakat dengan mengedukasi sejumlah persoalan warga yang tertindas dan direbut hak-haknya disitulah mantan ketua . komisi 1 DPRD kota Cilegon tahun 2009-2014 ini selalu tampil.
“Saya tidak bisa nyenyak tidur dan tidak enak makan manakala di sekitar kita banyak yang berkeluh kesan tentang persoalan sosial. Maka untuk itu, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya siap maju di Pilkada Walikota Cilegon 2024 ini” tegasnya.
Kendati demikian, bagi Haji Rebudin maju menjadi calon Walikota bukanlah harga mati, dia siap mendampingi sebagai calon wakil walikota manakala ada yang sejalan dan seirama dengan dirinya. Lantaran menurutnya menyelesaikan persoalan di masyarakat dengan prinsip keadilan adalah semangat juangnya.
“Sedikit bentuk keprihatinan tentang besarnya investasi tapi tidak sebanding bahkan sudah menggerus segmen kehidupan masyarakat, contoh kecilnya adalah keberlangsungan nelayan dan masyarakat pesisir yang kondisinya miris sekali. maka semakin terketuk hati dan pikiran saya dan terus terlintas, HARUS kah kita Nawaitukan Untuk turut serta dalam kontestasi Pilkada ini, walau mungkin karena mengukur diri. yaa mendampingi seorang yang di amanahi sebagai Walikota”terangnya.