4 Perusahaan di Kabupaten Serang Sudah Lakukan PHK Massal

485

images (5)

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang, menyebut sudah ada 4 perusahaan di wilayahnya yang melakukan pengurangan karyawan. Penyebabnya, karena ordernya mengalami penurunan.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Serang, Diana A Utami mengatakan, perusahaan yang melakukan pengurangan antara lain PT Nikomas Gemilang di Kecamatan Kibin , PA – RUBBER Indonesia di Kawasan Modern Cikande, Parkland Word Indonesia 1 Kecamatan Kibin dan Power Block di Kecamatan Jawilan.

“Untuk Nikomas itu, pengunduran khusus (PDK) kuotanya sebanyak 1.600, kemudian Power Block 380 orang, PA- RUBBER Indonesia 550 orang dan PWI 1 sebanyak 1000 orang,” kata Diana, saat ditemui di kantornya, Kamis (12/1/2023).

Diana menuturkan, perusahaan yang melakukan pengurangan, untuk PT Nikomas dan PT PWI 1 memproduksi sepatu, kemudian untuk PA-RUBBER memproduksi autsole atau alas sepatu. Sedangkan untuk Power Block memproduksi bata ringan.

Namun untuk PHK massal di PA-RUBBER Indonesia dan Power Block, dilakukan melalui proses Bipartit. Karena ada pihak pihak yang tidak puas. “Jadi prosesnya beda dengan Nikomas, kemudian untuk PWI juga hampir sama dengan Nikomas, cuma jangka waktunya panjang dan usianya harus diatas 45 tahun,” tambahnya.

Diana menuturkan, pengurangan karyawan secara massal ini terjadi karena adanya pengurangan order. Persoalan ini pun juga terjadi tidak hanya di Kabupaten Serang, melainkan terjadi juga di sejumlah wilayah.

“Saya menerima informasi dari anggota asosiasi persepatuan indonesia, bahwa ini (PHK) terjadi disemua wilayah, bahkan cabang PWI dari 25.000 karyawan di Jawa tengah tinggal sisa hanya 18.000,” ujarnya.

Diana jugamengungkapkan, sejak tahun lalu pihaknya sudah menyampaikan kepada perusahaan untuk meminimalisir PHK, seperti PT Nikomas dengan skema pengurangan jam lembur.

Hanya saja, karena dampak perang Rusia – Ukraina dan kondisi ekonomi secara global semakin terasa, maka ditawarkan program pengunduran diri secara sukarela.

“Tapi memang ini sudah ditunggu tunggu oleh karyawan,” ujarnya lagi.

Untuk memastikan agar karyawan mendapatkan hak haknya, Diana mengaku, akan mengawal apa yang menjadi kompensasi pekerja.

Sementara, Bupati Serang Tatu Tatu Chasanah menyampaikan, gelombang PHK selama ini memang sangat dikhawatirkan oleh pihaknya dan pemerintah pusat. Karena jumlah ekspor, khususnya untuk industri tekstil dan alas kaki memang drop luar biasa.

“Ini terjadi diseluruh indonesia, ini menjadi PR kami, saudara saudara kita yang kena PHK harus dicarikan solusi, karena bagaimana pun kelangsungan hidup putra putrinya harus kita perhatikan,” ungkap Tatu.

Berkaitan dengan hak karyawan, Tatu pun menegaskan pihaknya akan mengawal agar hak para pekerja diterima oleh karyawan. “kita akan sama sama kawal, supaya hal para pekerja diterima,” pungkasnya. (dik)