Jangan Pakai Rem Tangan Saat Setop di Lampu Merah, ini Bahayanya

940

16-59-55-040856400_1522327014-rem

Pengemudi mobil kerap melakukan kebiasaan yang sebenarnya tidak dibenarkan. Salah satunya saat berhenti di lampu merah, banyak pengemudi yang justru setelah rem kaki, malah menggunakan parking brake atau rem tangan.

Hal ini menjadi kebiasaan karena dinilai tidak akan membuat pengemudi capek untuk menginjak rem kaki terus menerus.

Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan, bahwa rem tangan seharusnya tidak digunakan saat mobil dalam keadaan berhenti.

“Banyak orang yang di lampu merah, parking brake-nya aktif. Kan mobil saat itu dalam kondisi berhenti. Posisi parking brake harus off, tidak boleh aktif. Selama lampu merah, tekan terus service brake (rem kaki) sampai lampu hijau,” ujar Sony saat memberi pelatihan safety driving bersama Suzuki di Sentul, Rabu (28/3/2018).

Dalam mengoperasionalkan parking brake, pengemudi hanya mengaktifkannya jika mobil sudah dalam kondisi parkir.

“Dan itu tidak boleh dipencet ujungnya tapi ditarik (rem tangan) dan harus berbunyi empat klik, kalau sudah kebanyakan kliknya berarti kabelnya sudah molor,” kata Sony.

Menurutnya, alasan lain tidak diperbolehkan menggunakan parking brake saat di lampu merah karena akan membuat pengemudi jadi tidak fokus berkendara. Sedangkan potensi kecelakaan di lampu merah pun masih besar.

“Kalau aktif, kita merasa nyaman. Nah biasanya kalau sudah nyaman, pasti orang main handphone atau yang cewek biasanya pakai lipstik atau ngaca. Itu yang bahaya,” katanya.

Sony menegaskan, dengan menekan service brake atau rem kaki, pengemudi secara tidak langsung menginformasikan bahwa mobilnya berhenti.

“Supaya lampu di belakang nyala karena pengemudi harus beritahu pengemudi yang di belakangnya kalau kita memang sedang berhenti,” pungkasnya.