Pahlawan Nasional Asal Banten Bertambah, Ulama Pejuang Pendiri Wilayah Tangerang 

749

images (17)

Pahlawan Nasional asal Banten kembali bertambah. Kepastian tersebut diumumkan pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat menyampaikan keterangan pers melalui YouTube Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis 28 Oktober 2021.

Menko Polhukam sekaligus Dewan Kehormatan Gelar Mahfud MD menyebutkan  ada empat tokoh pejuang yang ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional, salah satunya Pahlawan Nasional asal Banten.

Mahfud MD menyebutkan Pahlawan Nasional asal Banten tersebut yakni Raden Aria Wangsakara dari Kabupaten Tangerang.

Sementara tiga tokoh pejuang lain yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional  yakni Tombolatutu dari Sulawesi Tengah, Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur, dan Sutradara Film Aji Usmar Ismail dari DKI Jakarta.

Rencananya pemberian gelar akan diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2021, bertepatan dengan Hari Pahlawan di Istana Bogor.

“Nah itu pahlawan nasional yang nanti akan diserahkan secara resmi kepada keluarga para almarhum di Istana Bogor. Kalau tidak berubah persis pada hari Pahlawan 10 November 2021,” kata Mahfud.

Dia menjelaskan keputusan untuk memberi gelar pahlawan kepada empat pejuang karena menginspirasi untuk membangun Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan atau ikut berjuang untuk memajukan Indonesia sehingga kemerdekaan itu lebih bermakna bagi bangsa dan negara.

Menurutnya, beberapa kriteria yang digunakan pemerintah selain ketokohan adalah pemerataan daerah.

Sosok Raden Aria Wangsakara

Dirangkum dari berbagai sumber, Raden Aria Wangasakara adalah penyebar agama Islam, keturunan Raja Sumedang Larang, yaitu Sultan Syarief Abdulrohman.

Karena, tidak sepaham dengan keluarga akhirnya merantau ke Tangerang melalui Sungai Cisadane pada 1640 dan akhirnya menetap dan membangun pesantren di Kawasan Grendeng, Karawaci.

Penjajah tidak setuju dengan keberadaan pesantren yang dibangun Raden Aria dan tindakan tersebut, dianggap membangkang dan melawan Belanda.

Raden Aria dalam pertempuran dengan penjajah akhirnya tewas dan dimakamkan di Desa Lengkong Kiai, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Beberapa literatur menyebut Aria pernah menjadi salah satu penasihat Kerajaan Mataram pada saat itu. Raden Aria menikah dengan Nyi Mas Nurmala seorang anak Bupati Karawang, Jawa Barat Singaperbangsa.

Namun, Raden Aria memiliki dua saudara Aria Santika dan Aria Yuda Negara. Ia mengatakan, Pemkab Tangerang menjadikan Makam Raden Aria sebagai kawasan cagar budaya dan meninggal pada 2 Sya’ban 1662.

Dengan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Raden Aria Wangsakara, maka Banten kini memiliki empat Pahlawan Nasional.

Sebelumnya sudah ada tiga Pahlawan Nasional asal Banten itu yakni Sultan Ageng Tirtayasa, Mr. Syafruddin Prawiranegara dan KH. Brigjen Ki Syam’un.***