Sebanyak 13 warga Desa Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten terserang penyakit Chikungunya.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan munculnya penyakit tersebut lantaran adanya nyamuk Aedes aegypti saat peralihan musim kemarau menuju penghujan.
“Iya betul ada 13 warga terkena Chikungunya. Hal tersebut disebabkan nyamuk Aedes Aegypti yang muncul setiap peralihan musim kemarau ke penghujan,” ujar Hendra, Rabu, (21/10/2020).
Hendra mengatakan, belasan warga tersebut mengeluh lantaran mengalami pegal dibagian otot kaki. Atas laporan itu, pihak puskesmas melakukan pemeriksaan massal kepada warga yang berada di sekitar wilayah tersebut.
“Pihak Puskesmas telah melakukan pemeriksaan ke wilayah tersebut, memang ditemukan 13 orang yang terjangkit Chikungunya,” katanya.
Atas kejadian tersebut, lanjut Hendra, pihak puskesmas langsung melakukan pencegahan melalui fogging untuk membunuh bintik nyamuk.
“Kita lakukan fogging dan kita juga minta masyarakat untuk lakukan gerakan 3M, yakni menutup rapat tempat penyimpanan air, menguras tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air sehingga jentik nyamuk tidak akan memiliki kesempatan untuk menetas,” katanya.
Hendra mengimbau masyarakat agar memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila memiliki gejala seperti penyakit Chikungunya, sehingga penanganannya dapat maksimal.
“Jika merasa demam lebih dari 39 derajat selsius, nyeri pada otot dan sendi, sendi bengkak, nyeri pada tulang, sakit kepala, muncul ruam di tubuh, lemas, serta mual maka segera periksakan diri ke dokter agar dapat segera tertangani,” tutupnya.