Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakat yang tinggal di pegunungan dan perbukitan meningkatkan kewaspadaan banjir dan longsor menyusul memasuki masa pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
“Kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan,” kata Rohmat, seorang petugas BPBD Kabupaten Lebak, Rabu.
Masyarakat Kabupaten Lebak perlu meningkatkan kewaspadaan bencana alam, terutama perkampungan yang ada di kawasan kaki gunung Halimun – Salak.
Dimana pada awal tahun 2020 warga yang tinggal di sekitar kaki gunung Halimun – Salak diterjang bencana banjir bandang dan longsor akibat cuaca buruk.
Mereka warga yang terdampak bencana alam itu antara lain Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Cimarga, Maja dan Curugbitung.
Peristiwa bencana alam tersebut juga menimbulkan korban jiwa dan ribuan warga setempat terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya rusak berat hingga hilang.
“Kami berharap warga dapat meningkatkan kewaspadaan bencana alam menghadapi masa pancaroba itu,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini, warga Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga dan mereka berada di wilayah pegunungan, perbukitan dan aliran sungai.
BPBD Lebak secara optimal melakukan imbauan dan peringatan agar masyarakat yang tinggal di permukiman yang rawan menjadikan langganan bencana alam bisa menyelamatkan diri.
Biasanya, kata dia, curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang bisa menimbulkan bencana alam.
“Kami selama 24 jam bergantian berada di Posko Utama menghadapi cuaca buruk juga menyiapkan peralatan evakuasi dan persediaan logistik untuk melayani warga jika terjadi bencana alam,” katanya.