Partai Gerindra Cilegon dipastikan bakal kehilangan lumbung suara disejumlah wilayah Cilegon, pasalnya sejumlah kader potensialnya menarik dukungan lantaran kebijakan partai mengecewakan pengurus yang selama ini membela partai.
Belum lama berlalu, Awab yang menjabat sebagai ketua DPC Gerindra dicopot jabatannya sebagai ketua lantaran dirinya memilih mendampingi Iye Iman Rohiman yang maju sebagai pasangan calon Walikota dan wakil Walikota Cilegon.
Sikap membelot Awab bukan tanpa alasan, setelah dirinya menjabat sebagai ketua DPC Gerindra Cilegon, Awab diproyeksikan maju sebagai calon Walikota dari Partai Gerindra namun belakangan keputusan DPP Gerindra malah menugaskan Sokhidin seorang anggota DPRD Cilegon untuk mendampingi petahana, Ati Marliati.
Akibatnya, sejumlah pengurusnya pun mundur dari kepengurusan Partai, dan itu dilakukan pula oleh Husen Saidan yang menjabat sebagai penasihat Partai Gerindra Cilegon.
Husen Saidan mengundurkan diri dari kepengurusan Partai lantaran dia merasa sudah tidak sejalan dengan kebijakan Partai yang lebih mengutamakan mencari aman dengan merapat ke petahana ketimbang memberikan kesempatan kepada kadernya berlaga sebagai calon Walikota.
Dalam sebuah siaran langsungnya di Chanel Facebook miliknya, Husen menguraikan sejumlah alasan pengunduran dirinya sebagai penasihat partai.
Husen menyatakan, alasan pengundurannya sebagai penasihat karena pihaknya merasa tidak dilibatkan dalam hal pengajuan kader yang ditugaskan partainya mendampingi petahana dan dia juga merasa kecewa lantaran partai Gerindra yang sudah memiliki 6 kursi di parlemen namun tidak berani tampil sebagai Paslon Walikota dalam pilkada tahun ini.
“Saya mengundurkan diri sebagai penasihat di partai Gerindra Cilegon karena beberapa hal, diantaranya adalah karena awalnya Gerindra mau maju dan mendukung haji Awab yang notabennya sebagai pengurus bahkan ketua Partai namun belakangan kenapa berbalik arah dengan mendukung petahana dan maju sebagai wakil, padahal dengan bekal 6 kursi sekarang ini seharusnya sudah bisa tampil dengan penambahan 2 kursi lagi dan memunculkan kader internalnya seperti haji Awab yang sudah siap tampil. Tapi entah kenapa tiba-tiba DPP malah menugaskan Sokhidin mendampingi Ati Marliati sebagai wakilnya. Itukan berarti ada ketidak singkronan antara pengurus di daerah dan pusat, nah hal seperti itu menurut saya tidak benar dan dengan segala hormat kepada pihak DPP saya mengundurkan diri dan tak lupa saya mohon maaf bila ada kesalahan saya selama menjabat sebagai penasihat Gerindra Cilegon”terang Husen, Rabu (22/7/2020) malam melalui siaran langsung di akun facebooknya.