Menelusuri rekam jejak para caleg incumbent di sejumlah wilayah yang menyebutkan keberadaan para caleg incumbent dulunya seperti hantu, ada suaranya tapi tak nampak orangnya.
Fenomena tersebut terungkap saat tim Bidik Banten berbincang-bincang bersama sejumlah Lurah di wilyah Jombang yang sempat kesohor dengan sebutan Dapil “Neraka’, dikatakannya, keberadaan para caleg itu seringkali dibantu oleh orang-orang yang tak tak dikenal bahkan para calegnya pun tak dikenal, dan kemungkinan suara yang diperoleh para caleg incumbent itu berasal dari hasil operasi ‘senyap’.
“Bagaimana tidak kita sebut aneh, mereka (para caleg-red) yang mendapatkan suara itu tidak pernah diketahui asal usulnya tau-tau suaranya meledak padahal saya tau persis mereka tidak pernah sosialisasi, lha wong boro-boro mau sosialisasi dikenal aja enggak namanya. Jadi kaya ada suaranya tapi tak nampak orangnya seperti hantu jadinya”ujar salah seorang lurah yang enggan dikutip namanya sambil guyon.
Melihat fenomena seperti itu, para kepala kelurahan menghimbau agar para caleg yang benar-benar ingin menjadi anggota legislatif yang mewakili masyarakat sebaiknya menampakkan diri dan bersosialisasi secara aktif dan membangun komunikasi yang baik secara terbuka kepada masyarakatnya, agar jangan sampai masyarakat merasa di bodohi untuk kesekian kalinya.
“Kalau bisa mah kami menghimbaulah agar jangan sampai tutup-tutupi lagi dan jangan gunakan operasi senyap-senyapan, kasian masyarakatnya yang tidak mengenal figur calon wakil rakyatnya, dan jangan sampai terulang lagi istilah beli kucing dalam karung”himbaunya.
(KD)
