ANYER. Indonesia melalui Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah kongres dan reli asosiasi sepeda tua sedunia, International Veteran Cycle Association (IVCA) yang ke-38 pada tahun 2018. KOSTI, yang merupakan organisasi sepeda tua terbesar di Indonesia, mengangkat tema “Menjunjung Tinggi Keberagaman dan Pluralitas”.
Pembukaan rangkaian acara kongres dan reli IVCA 2018 ditandai oleh pelepasan kirab estafet trofi IVCA 2018 di Tugu Nol Kilometer, Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten pada Sabtu, 24 Maret 2018. Turut hadir dalam pelepasan kirab tersebut antara lain Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi, Kapolres Banten AKBP Raden Romdon Natakusuma, dan Komandan Kodim 0623/Cilegon Letkol Inf Donny Pramono.
Sebanyak 10 peserta inti kirab dengan diikuti oleh ratusan peserta lainnya akan mengendarai sepeda tua sejauh kurang lebih 1.500 km dari Pantai Anyer sampai Pantai Sanur, Bali selama 20 hari. Peserta akan melewati lebih dari 20 kota di sepanjang Pulau Jawa dan Bali yaitu Cilegon – Serang – Tangerang – Jakarta – Bekasi – Karawang – Indramayu – Cirebon – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Kendal – Semarang – Kudus – Tuban – Lamongan – Gresik – Surabaya – Probolinggo – Panarukan – Banyuwangi – Negara – Denpasar.
”Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah kongres dan reli IVCA 2018 merupakan suatu kebanggan karena Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang menjadi tuan rumah. Indonesia juga memiliki penggemar sepeda tua terbanyak di seluruh dunia,” ujar Ketua Umum KOSTI Joko Rinto Prihartono dalam pelepasan kirab estafet trofi IVCA 2018.
Joko menjelaskan lebih lanjut, KOSTI memilih tema “Menjunjung Tinggi Keberagaman dan Pluralitas” karena sesuai dengan semangat nasionalisme KOSTI yang menggambarkan pluralitas lintas suku, golongan, dan agama anggotanya. Untuk menunjukkan semangat pluralitas, para peserta puncak acara kongres dan reli IVCA 2018 yang berasal dari lebih dari 50 negara akan bersepeda memakai kostum khas negara masing-masing. Berbagai kebudayaan Indonesia juga akan mendapatkan kesempatan untuk parade.
“Kami berharap kegiatan kongres dan reli IVCA 2018 ini dapat melestarikan sepeda tua di semua kalangan. Sejarah membuktikan bahwa sepeda merupakan alat transportasi yang digemari oleh semua kalangan mulai dari pelajar sampai pejabat sebelum ada kendaraan bermotor. Saat ini banyak klub dan komunitas sepeda tua yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan dapat menjadi alat pemersatu bangsa,” imbuh Joko.
Trofi IVCA 2018 yang dinamai Pulanggeni, berasal dari nama senjata Arjuna dalam kisah pewayangan, menyimbolkan kekuatan dan keampuhan. Pembuatan trofi tersebut melibatkan onthelis asal Indonesia dengan bahan kayu jati.
Rangkaian acara kongres dan reli IVCA 2018 terdiri dari kirab estafet trofi IVCA (24 Maret – 12 April 2018), IVCA Program di Bali (12 – 16 April 2018), dan Vintage Village Festival di Bali (13 – 15 April 2018), termasuk pemecahan rekor Guinness Book of Record dalam kategori Parade Sepeda Klasik Terbesar di Seluruh Dunia (15 April 2018). (Rilis)