PANDEGLANG, (BidikBanten) – Seekor Ikan lumba-lumba terdampar di Pantai Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, minggu malam (15/01/2017). Ikan lumba lumba yang terdampar ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang bernama sujai 35. Hewan jenis mamalia yang dilindungi tersebut di temukan jam sekitar 15:15 WIB.
Pertama ditemukan ikan tersebut, sudah dalam keadaan mati, pertama ikan tersebut di temukan oleh Udin yang menggembala kambing disekitar pantai, kemudian udin memberitahui kepada Sujai karena Udin tidak berani melihat lebih dekat. “Awalnya saya sempet kaget ketika melihat ikan yang cukup aneh, pas saya deketin ternyata ikan tersebut mirip lumba-lumba, langsung saya laporan ke pihak Polairut, karena sepengetahuan saya hewan jenis lumba-lumba dilindungi,” katanya.
Kanit GAKUM Polairut Polda Banten, Bripka. Saipul yang mendapatkan laporan dari masyarakat pada jam 15:30 langsung turun dan mengecek ke lokasi, ternyata betul apa yang di informasikan oleh warga. Kami langsung mengamankan lokasi terdamparnya ikan lumba-lumba, kemudian kita langsung menghubungi pihak PSPL yang berkantor di labuan, untuk memerikas jenis ikan apa dan penyebab kematian ikan tersebut.
“Ikan ini kan dilindungi oleh Negara, makanya kita langsung mengamankan dan memberikan informasi kepada pihak Pengolaan Kementrian Perikanan dan Kelautan, sementara kita tidak tahu jenis ikan lumba-lumba tersebut, dan kita juga melaporkan kepada pimpinan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pihak Kantor Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut PSPL Serang, Wiara mengungkapkan, ikan lumba-lumba ini jenisnya lumba-lumba mulut botol, dengan panjang sekitar 2,25 meter, karena ini jenis mamalia yang dilindungi. Kita akan bawa ke kantor PSPL di Caringin Labuan, untuk dilakukan identifikasi, apa penyebab kematian ikan ini. “Ikan ini akan kita lakukan identifikasi dan diteliti apa penyebab kematiannya, karena hewan ini jenis mamalia yang dilindungi oleh undang-undang, mungkin saja ikan ini keracunan atau memang sakit lalu terdampar, kita akan teliti dan memanggil Dokter Hewan yang bisa meneliti, maka diharapkan pihak Polairut juga besok supaya hadir untu menyaksikan identifikasinya, kemudian akan kita Kubur ikan naas ini,” paparnya. (Agus/BBC)