PANDEGLANG, (BidikBanten) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pandeglang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pandeglang. Kamis (22/12/2016). Dalam Aksinya mahasiswa mempertanyakan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang dianggap tidak transparan.
Koordinator Aksi, Indra Patiwara mengatakan, program KUBE yang telah dikucurkan tidak tepat sasaran. Pasalnya, banyak kelompok yang mendapatkan bantuan tidak ada bentuk kegiatannya. Padahal setiap kelompok mendapatkan bantuan sebesar Rp20.000.000. “Yang mendapatkan bantuan tidak ada bentuk kegiatannya sama sekali, ini sama halnya dengan Kube siluman,” katanya.
Dirinya menduga jika bantuan tersebut merupakan ajang babacakan (bagi-bagi) oleh para oknum Dinsosnakertrans Pandeglang sehingga kelompok yang mendapatkan bantuan hanya kelompok tertentu. “Jelas ini ada indikasi, jika mereka benar-benar menyalurkan kepada kelompok yang memiliki usaha maka sudah banyak lebel di pasaran atas nama Kube. ini mah mana engga ada satu pun terlihat,” ketusnya.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Pandeglang, Entis Sutisna mengelak dengan tudingan yang dilontarkan oleh masa aksi. Pasalnya, semua KUBE sudah tersalurkan kepada kelompok yang memiliki usaha. “Yang saya terima dari petugas di lapangan itu sudah tepat, soalnya saya juga baru disini. Jadi tuduhan mereka (masa aksi) tidak benar, itu sudah tidak aneh. Orang menuduh itu pasti lagi punya keinginan,” katanya
Saat disinggung mengenai adanya tuduhan lain seperti adanya kedekatan emosional antara pemilik KUBe dengan para pekerja Dinsosnakertrans. Entis Sutisna tidak melarang hal itu, selama KUBe tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. “Terlepas itu mah jika ada kedekatan emosional atau apapun itu, cuma mereka pun memiliki persyaratan. engga jadi masalah itu, yang jelas dari pusat ada juklas-juklisnya. Kita sudah kalau ngomong begitu mah,” tukasnya. (Agus/BBC)