PANDEGLANG, (BidikBanten) – Enam ruang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 kadomas ambruk akibat tembok penahan tanah disamping sekolah amblas akibat meluapnya sungai cikupa setelah hujan deras minggu malam menerjang wilayah Kabupaten Pandeglang. Akibatnya kejadian ini, aktifitas belajar mengajar di sekolah tersebut menjadi terganggu.
Kepala Sekolah SDN 3 Kadomas, Titin Sriatini yang ditemui di sekolah, Senin (05/12/2016) mengatakan, ada enam ruangan yang ambruk, yakni 3 ruang toilet, 1 gudang, 1 dapur dan 1 tempat wudhu untuk siswa dan guru. Sejumlah barang-barang yang berada diruang ini hanyut setelah tergerus material longsoran. “Semua isi yang ada di ruangan itu hanyut pak kena derasnya arus air,” katanya
Peristiwa ambruknya enam ruang ini yang terjadi minggu malam akibat meluapnya sungai cikupa yang hanya berjarak satu meter dengan bangunan sekolah. Tembok penahan tanah yang sudah berumur puluhan tahun ini diduga tak kuat menahan derasnya arus sungai cikupa yang meluap akibat hujan deras. Akibat kejadian ini pihak sekolah terpaksa menutup jalan menuju ruang yang ambruk, karena akan membahayakan siswa takut tertimpa bangunan sekolah. “Untung ga sedang belajar, jadi ga ada korban, hanya barang-barang aja yang terbawa arus sungai,” tambah Titin.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Tugas Pandeglang, Ildan Buldan yang meninjau kelokasi mengaku akan segera memberitahukan kepada dinas terkait untuk segera mengalokasikan dana untuk penanganan ambruknya sejumlah ruangan ini. Pihaknya pun akan meminta bantuan kepada BPBD Pandeglang untuk melakukan perbaikan Tembok Penahanan Tanah (TPT) yang ambruk tersebut. “Kami akan segera melaporkan hal ini Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pandeglang untuk penanganannya,” ujarnya Ildan.
Ia pun menambahkan, bukan hanya enam ruangan yang ambruk akibat longsor, akibatnya tiga ruangan lainnya yaknu ruang kelas 1,2 dan 3 terancam longsor susulan karena jarak longsoran dengan ruangan sudah dekat. Akibatnya aktifitas belajar mengajar sekitar 205 siswa akan terancam diliburkan. “Kalau tidak secepatnya ditangani, keselamatan siswa akan terancam saat kegiatan belajar mengajar,” tuturnya. (Agus/BBC)