Pelaksanaan proyek pembangunan Infrastruktur berupa Penataan Jalan Protokol (Terusan) Ramayana-PCI kota Cilegon di protes warga sekitar lantaran mereka merasa terganggu oleh tanah galian yang tercecer sampai ke tengah jalan dan bekas galian yang tidak dirapihan kembali.
Proyek yang menelan anggaran APBD Kota Cilegon sebesar Rp. 1.888.730.000,- yang berlokasi di prapatan Lingkungan Kadipaten Kelurahan Kedaleman, kota Cilegon ini tampak dalam pekerjaanya tidak rata dan bergelombang serta becek dan licin saat turun hujan.
Udin, Warga sekitar Kadipaten mengatakan, pembangunan bahu jalan trotoar ini sangat mengganggu warga lantaran akibat proyek tersebut jalan masuk ke kampung warga menjadi rusak dan mengganggu aktifitasnya.
“Ini bagaiamana bekas galian tidak dirapihkan kembali, sampai leduk mendukul begitu, mana kalau hujan becek dan licin, “kata Udin.
Selain keluhan dari warga sekitar, dampak dari aktifitas pembangunan tersebut dirasakan oleh Bani, salah satu pengguna jalan yang merasa terganggu akibat banyakanya tumpukan meterial tanah sisa galian yang tercecer sampai ke tengah jalan.
“Ini jalan besar protokol kok bala (kotor) begini, kan bahaya pak, kontraktornya bagaimana ini harusnya memperhatikan keselamatan pengguna jalan dong” ujarnya dengan nada agak kesal.
Pihak pelaksana yang dikonfirmasi Bidik Banten terkait keluhan warga dan pengguna jalan tersebut terlihat tidak berada dilokasi, namun diketahui pekerjaan pembangunan penataan trotoar jalan Protokol (Terusan) Ramayana-PCI kota Cilegon dilaksanakan oleh CV Tabah, dan proyek itu hanya dikerjakan saat malam hari saja.
(SR)