Dibiayai APBN Milyaran, Pabrik Es Proyek DKP Banten di Labuan Tak Berfungsi

1388

pabrik es

Pabrik Es yang berlokasi  di Teluk Labuan, Pandeglang  yang di danai dari APBN  sebesar  Rp. 2,,260 Milyar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)  Banten  sampai saat ini  belum berfungsi.

Menurut penuturan warga setempat, pembangunan Pabrik Es  tersebut dilaksanakan  sudah 2 kali namun  baik pembangunan yang pertama dan yang ke dua sama tidak berfungsi dan tidak ada manfaatnya,  tentunya ini hanya menghamburkan uang rakyat, tapi anehnya pihak  Pemerintah dan aparat penegak hukum tutup mata.

“Kami sebagai masyarakat tentunya menyayangkan hal ini menjadi kebiasaan di Propinsi Banten khususnya yang berkaitan dengan program bantuan untuk masyarakat nelayan di Teluk Labuan banyak di manfaatkan oleh oknum tertentu, artinya bantuan untuk masyarakat nelayan banyak yang tidak tepat sasaran, contohnya bantuan Perahu, bantuan jaring alat tangkap ikan dan lain lain,  yang menikmatinya hanya orang- orang tertentu saja, sementara masyarakat nelayan tidak pernah mendapat bantuan”  keluh warga.

Bidik  Banten mencoba mendatangi kantor UPT PPPI Labuan,  menurut Asep selaku kepala UPT PPPI Labuan terkait pembangunan Pabrik Es di Labuan, sejak awal pembangunan dan sampai sekarang pihaknya tidak ada perintah  baik dari DKP  Provinsi Banten maupun dari DKP Kabupaten Pandeglang, untuk mengawasi dan memonitoring terkait Pabrik Es di Teluk Labuan.

“Itu program kerja dan tanggung jawab  DKP provinsi Banten”kata Asep.

Menurut Asep, terkait  bantuan untuk Nelayan di akuinya ada yang tidak tepat sasaran, contohnya beberapa penerima bantuan pengadaan perahu.

“Ada yang di kuasai dan di miliki oleh ketua Kelompoknya saja”ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya berjanji akan memanggil  pihak terkait untuk di lakukan pembinaan dan sosialisasi kepada para ketua yang menerima bantuan pengadaan perahu dari bantuan Pemerintah melalui DKP Pandeglang dan DKP Provinsi Banten.

“Agar bisa di mamfaatkan oleh seluruh anggota kelompoknya sehingga penyimpangan ini bisa di luruskan kembali”terangnya.

(Rezqi Hidayat)