Jakarta Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah Komando Utama (Kotama) tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat Indonesia. Dikenal dengan pasukan baret merah, Kopassus memiliki motto Berani, Benar, Berhasil.
Sebagai pasukan khusus di TNI Angkatan Darat, Kopassus punya tugas berat mulai dari gerak cepat di medan perang, menembak dengan tepat, pengintaian, hingga kemampuan antiteror. Kemampuan satu orang Kopassus digadang-gadang sama dengan delapan orang TNI.
Anggota Kopassus memiliki kemampuan intelijen dan pengintaian, mampu bertempur jarak dekat baik menggunakan senjata atau tanpa senjata. Mereka juga mampu bertempur dalam segala medan, baik darat, laut, dan udara sesuai semboyan Tri Yudha Sakti.
Untuk jadi bagian Kopassus, setiap orang wajib memiliki keterampilan khusus di bidang mental, fisik, taktik dan teknik untuk melaksanakan operasi khusus terhadap saasaran yang bersifat strategis terpilih.
Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas Kopassus tidak pernah diketahui secara menyeluruh.
Sebelumnya, Kopassus sempat memakai beragam nama, diawali pada 16 April 1962, Letkol AE Kawilarang yang bercita-cita mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat. Maka terbentuklah Kesatuan Komando teritorium III disingkat Kesko III.
Dalam perkembangannya, Kesko III, berubah menjadi KKAD (Korps Komando Angkatan Darat), kemudian RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat), Puspassus AD (Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat), dan Kopassandha (Komando pasukan Sandhi Yudha).
Kopassandha berubah nama menjadi Koppasus sejak 26 desember 1986. Namun mengingat tanggal 16 April 1952 merupakan sejarah terbentuknya pasukan khusus, maka setiap tanggal 16 April diperingati sebagai ulang tahun Kopassus. Untuk merayakannya, berikut ini 10 Prestasi Kopassus yang dirangkum dari berbagai sumber;
1. Kopassus menempati urutan dua di bawah Delta Force USA dari 35 dalam hal keberhasilan dan kesuksesan operasi militer pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina Austria.
2. Kopassus dinobatkan Discovery Channel Military sebagai pasukan elit terbaik ketiga dunia pada 2008 di bawah Special Air Force Inggris dan Mossad Israel.
3. Kopassus dipercaya melatih Paspampres Kamboja.
4. Membebaskan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang disandera teroris pada tahun 1981. Pembajakan pesawat ini dikenal dengan Peristiwa Woyla. Lima teroris menyamar sebagai penumpang dalam pesawat rute Jakarta-Palembang-Medan. Pembajakan selama empat di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand berhasil diatasi. Operasi nitu dipimpin Letnan Kolonel Infantri Sintong Panjaitan.
5. Membebaskan para peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua tahun 1996. Operasi ini dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto.
6. Juara satu sniper dalam pertemuan Pasukan Eliteb Asia Pasifik Desember 2006.
7. Berhasil menjejakan kaki di puncak tertinggi Everest pada tahun 1997 dan mengibarkan bendera merah putih. Indonesia menjadi negeara pertama di Asia Tenggara yang menginjak puncak tertinggi Everest.
8. Pasukan Garuda di Libanon sempat menyelamatkan pasukan pengintai Spanyol yang sedang melakukan patroli. Saat itu posisi tim Spanyol benar-benar terjepit karena dikejar pasukan Hizbullah. Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W.
9. Operasi pembebasan 20 WNI sandera kapal MV Sinar Kudus pada tahun 2011. Dalam operasi ini dibentuk Satgas merah Putih yang terdiri dari pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81), Korps Marinir Denjaka, dan Kopaska.
10. Negara-negara di Afrika Utara hingga barat memiliki acuan teknik pembentukan dan pelatihan pasukan elite seperti Kopassus.
(Mahyu)
bintang.com