Pemakaian alat pencegah kehamilan, Keluarga Berencana (KB), ternyata menyimpan banyak efek buruk terhadap kesehatan pengguna, baik KB suntik maupun pil KB.
Dilansir dari website konsultasi kesehatan, klikdokter.com, KB suntik membuat lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali, perdarahan tidak menentu, suntikan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan secara teratur.
Berikut efek samping penggunaan KB berupa Peningkatan berat badan, rambut rontok, tulang menjadi keropos, kelainan metabolisme lemak, ketidakteraturan menstruasi.
Fungsi KB suntik sama halnya Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur.
Tetapi, tahukah Anda efek samping pil KB bagi penggunanya? ditulis website konsultasi kesehatan, alodokter, berikut ini beberapa efek samping yang bisa dipicu oleh penggunaan KB.
Sakit kepala dan rasa tidak nyaman pada bagian payudara.
Efek ini biasanya akan terasa pada awal mengonsumsi pil KB. Apabila dampak itu tidak berkurang, pertimbangkan untuk berganti merk obat atau cara kontrasepsi serta konsultasikan dengan dokter.
Pendarahan dengan cara tiba-tiba diluar masa haid
Pengguna pil KB bisa saja mengalami pendarahan yang berlangsung tanpa ada diduga, diluar masa haid.
Penambahan berat badan
Walaupun tergolong efek samping yang jarang, sebagian wanita mengalami kenaikan berat badan badan. Hal ini biasanya terjadi karena penumpukan cairan.
Gairah seks yang menurun
jika mengalami hal semacam ini, Anda bisa mencoba jenis KB yang berbeda. Sebagian wanita bisa terbantu bila menggunakan pil yang mengandung hormon androgen.
Saat baru mulai konsumsi obat, resikonya yang berlangsung dapat mengganggu. Namun biasanya tanda-tanda resikonya bakal menyusut bersamaan badan beradaptasi dengan pemakaian obat.
Tetapi bila Anda tak tahan atau tanda-tanda tak mereda, Anda bisa berpindah ke merk atau cara kontrasepsi lain.
Efek Lebih Serius
Untuk beberapa besar wanita, pil KB aman untuk dikonsumsi serta cuma menyebabkan resikonya yang enteng.
Walau demikian, butuh di ketahui kalau alat kontrasepsi ini mempunyai resiko lain yang termasuk tinggi, terlebih untuk wanita dengan keadaan spesifik.
Kandungan hormon estrogen dalam pil KB bisa mengakibatkan darah lebih gampang menggumpal. Bila hingga terbentuk gumpalan darah beku, jadi bisa mengakibatkan trombosis vena pada kaki, gumpalan darah beku
pada paru-paru atau menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Resiko ini memanglah termasuk begitu tidak sering dihadapi, tetapi tanyakan kembali dengan dokter bila Anda mempunyai aspek resiko yang bikin Anda lebih rawan.
Ada yang mengatakan pemakai alat kontrasepsi hormonal, termasuk juga pil, mempunyai peluang sedikit lebih tinggi untuk terdiagnosis kanker pay*d*ra.
Tetapi dengan berhenti konsumsi pil KB sepanjang 10 th., ditulis bidanku. com, resiko terserang kanker pay*d*ara bakal kembali alami penurunan seperti mereka yg tidak pernah konsumsi pil KB.
Sesaat untuk resiko kanker serviks serta semacam kanker hati, belum dapat dibuktikan seutuhnya berkaitan dengan pemakaian pil KB.
Efek samping pil KB yang serius, diantaranya :
Nyeri dibagian dada.
Sakit perut.
Masalah pandangan, umpamanya pandangan kabur atau samar.
Sakit kepala yg tidak tertahankan.
Bengkak atau nyeri pada kaki serta paha.
Bila Anda mengalami tanda-tanda seperti diatas, segera konsultasikan kedokter terdekat untuk memperoleh perawatan selanjutnya.
Tanda-tanda itu adalah tanda-tanda penyakit beresiko, seperti masalah pada organ hati, empedu, hati, pembekuan darah, stroke, desakan darah tinggi, atau penyakit jantung.
Cara kontrasepsi pil ini termasuk praktis lantaran bisa dibeli dengan cara bebas.
Tetapi, sebelumnya mengambil keputusan memakainya, baiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan pakar medis atau dokter.
Untuk wanita dengan dua atau lebih tanda-tanda tersebut baiknya hindari mengkonsumsi pil KB.
(Zaki)
cerminan.com
