Sebuah perusahaan di kawasan industri Krakatau di Kecamatan Citangkil, kota Cilegon tiba-tiba meledak dan memakan korban jiwa.
Akibat musibah ini, empat orang tewas di lokasi kejadian dan dua puluh pekerja mengalami luka yang cukup serius sehingga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapaatkan perawatan, kamis (26/11 ).
Saat insiden ini, petugas gabungan dari badan SAR Nasional, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), pemadam kebakaran (Damkar), dan badan lingkungan hidup (BLH) tiba dilokasi dan langsung mengevakuasi korban keluar dari sebuah perusahaan yang mengalami kebakaran.
Insiden meledaknya sebuah perusahaan di kawasan industri krakatau ini akibat benturan keras dari gempa bumi berkuatan 7,5 skala richter di perairan Selat Sunda Banten hingga menimbulkan kebocoran pada tangki kimia Polymer milik PT. Rohm And Haas Indonesia yang terletak di kawasan industri KIEC.
Sekeretaris badan penangulangan bencana daerah (BPBD) kota Cilegon, Purwadi yang berada dilokasi mengatakan, bencana industri akibat gagalnya tekologi merupakan bencana yang cukup tinggi yang berada diu kota Cilegon, selain gempa bumi dan tsunami.
“Kita (BPBD) harus siap siaga dalam meminimalisir dan mengantisipasi sedini mungkin dan mahir dalam melakukan evakuasi para korban” ujarnya.
Sementara itu, Wakapolda Banten, Kombes Pol, Boy Rafly mengatakan, musibah bencana industri maupun musibah bencana lainnya seperti gempa bumi dan tsunami dapat saja terjadi dan kapan waktunya tidak bisa ditebak, baik pagi, siang, sore, malam, cerah maupun hujan.
Begitulah kegiatan Simulasi gempa yang diselenggarakan oleh Pemkot Cilegon yang melibatkan seluruh elemen, kendati diguyur hujan pada kamis (26/11 ) sore simulaasi bencana tersebut berjalan lancar sesuai yang diagendakan.
“Saya sangat kagum dengan para stackholder saat melakukan simulasi evakuasi para korban musibah bencana industri dan gempa bumi di tengah hujan deras ini tak pantang surut untuk melakukan pertolongan terhadap para korban, dan harus siap kapan saja waktunya” ungkapnya.
Reportase: Muchtadiem