Puluhan warga lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang kota Cilegon, menggugat status tanah wakaf yang diduga dipalsukan oleh pengurus Kenazdiran yang berakibat warga terpaksa melakukan pematokan pemasangan plang di atas lahan tersebut.
“Kami menggugat kepada ketua Kenadziran karena tanah wakaf tersebut sekarang berubah kepemilikan dari tanah wakaf menjadi tanah PT. PGP yang tidak lain adalah pengembang dari perumahan Metro Cilegon” ujar Madisa ketua RW 01 saat ditemui di lokasi tanah yang sedang di patok di lingkungan Martapura, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang kota Cilegon, Minggu (18/10).
Menurut Madisa, ketua kenadziran Masjid At-Taqwa (M. Sidik) diduga telah menjual tanah wakaf tanpa sepengetahuan warga sehingga warga banyak yang menanyakan hal tersebut.
“Ada dua aset tanah wakaf milik masjid At-Taqwa yang dijual, yakni yang berlokasi di lingkungan Martapura dengan luas 2.134 meter persegi dan tanah wakaf Kalimum yang berlokasi di kawasan Kelurahan Kebon Dalem dengan luas 775 meter persegi, semua dijual tanpa kesepakatan warga” ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan tokoh pemuda jombang kali, Bahtiar Rifai, menurutnya pengurus kenadziran Masjid At-Taqwa (M. Sidik) selama menjabat selalu membohongi warga dengan berdalih akan mengganti tanah wakaf.
“Pengurus RW 01, 08, dan 09 di lingkungan jombang kali telah memfasilitasi bermusyawarah tgl 8 sep 2015, itu musyawarah pertama. Dan tgl 20 sep 2015 dilakukan musyawarah kedua, hingga terakhir musyawarah antar keluarga besar juga dilakukan, karena ada kaitan kekeluargaan antara yang punya wakaf kalimum, dan itupun tidak ada kejelasan, jadi kami akhirnya melaporkan ke Polres Cilegon dengan dugaan penjualan aset tanah wakaf masjid, dan kami telah memberikan tembusan ke Kemenag, MUI, PCNU, dan badan wakaf indonesia, serta kanwil kemenag Banten, yang intinya kami minta keadilan dan pengembalian tanah wakaf” ungkapnya.
H. Sayuti selaku kesepuhan dari masyarakat jombang kali mengaku kecewa dengan kenadziran (M. Sidik) yang telah membohongi dirinya. “intinya adalah tanah wakaf kakak saya bahwa tanah yang telah diwakafkan untuk masjid at-taqwa kok malah dijual, tega ya, bukannya dirawat” keluhnya.
Reportase: A Fernando