Empat Anak Korban Tragedi Lampu Merah Damkar Dapat Santunan Pendidikan

1070

11911663_1461119204218622_422032514_nMasih ingat dengan tragedi di perempatan lampu merah Damkar kawasan Industri PT Krakatau Steel yang menewaskan  Sohari (56 th), seorang wakil rektor STIT Al-Khairiyah yang juga dosen IAIN Serang, yang berasal dari kampung Cidangdang, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

Ya, dia kini telah pergi dengan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak-anaknya yang masih bersekolah, keempat anaknya yang masih mengenyam bangku pendidikan itu terdiri dari satu putra bungsunya (M.Raihan Alhafidz) masih duduk dibangku sekolah Dasar (SD), sementara seorang  putrinya (Nanda Sofie Fathiyah) berstatus pelajar di sebuah SMA dan 2 anak lainnya berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi.

Keempat anak almarhum Sohari itu pada sabtu (5/9) malam tadi mendapatkan bantuan pendidikan dari sejumlah warga yang berpartisipasi dalam santunan untuk 20 anak yatim yang digelar dalam acara peringatan 70 tahun Kemerdekaan RI yang berlangsung di halaman Lingk Cidangdang, kelurahan Rawa Arum Kecamatan Grogol kota Cilegon.

“Kami masukkan empat anak almarhum bapak Sohari dengan pertimbangan bahwa keempat anaknya itu tentunya sebagai rasa kepedulian kami sesama warga Cidangdang. selain itu mereka masih dalam suasana kehilangan dan otomatis mereka berstatus anak yatim yang masih sangat membutuhkan biaya untuk kelangsungan pedidikannya”ujar Marzuki, ketua Forum Pemuda Cidangdang (FPC).

Kendati nilai bantuannya terbatas hanya berupa tas Sekolah, dan sejumlah alat tulis serta uang alakadarnya, Marzuki beriharap,pihaknya dapat mengurangi beban biaya sekolah mereka.

Diketahui sebanyak 20 anak yatim di lingkungan Cidangdang Kelurahan Rawa Arum Kecamatan Grogol, kota Cilegon mendapatkan bantuan Pendidikan, adapun sumber dana yang didapat berasal dari partisipasi warga Cidangdang dan beberapa warga yang dengan sukarela menyumbang untuk santunan pendidikan anak yatim.

Reportase: Zaki

Comments are closed.