Pasca baku tembak antara anggota TNI dengan anggota Polri, situasi di Mako Brimobda di Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (19/11) malam berangsur kondusif. Bahkan ruas jalan yang sebelumnya ditutup, kini telah dapat dilalui kendaraan.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Sompie. Menurutnya sejak sore ketegangan yang sempat terjadi sejak siang hari telah mereda. “Sudah selesai. Tidak ada masalah. Tadi jalan juga sudah bisa untuk warga lalu lalang,” kata Ronny, Rabu (19/11). Meski begitu, Ronny mengaku masih menunggu laporan dari Kapolda Kepulauan Riau terkait perkembangan situasi di sekitar lokasi.
Komandan Resimen Militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP) Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Eko Margiono tidak menampik jika pelaku penyerangan adalah anggotanya yang tergabung dalam Yonif 134 Tuah Sakti (TS).
Diungkapkannya, bentrokan terjadi dipicu hanya masalah sepele. Berawal dari saling pandang antara dua aparat yang berbeda instansi ini saat mengisi bahan bakar di penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi. Keributan terjadi antara anggota Yonif 134/TS dan anggota Brimobda Kepri, pada Rabu (19/11) pagi sekitar pukul 10.15 WIB.
Keributan itupun berujung pada perusakan bangunan Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri. Akibatnya, kaca bagian depan Barak Teratai pecah, namun tak menimbulkan korban jiwa. Peristiwa penyerangan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Sekelompok massa tiba-tiba menyerang ke Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri.
Rupanya bentrokan berlanjut hingga malam hari. Mengetahui hal tersebut Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo mendatangi Markas Brimob tersebut dengan maksud mendamaikan kedua aparat keamanan yang bertikai tersebut.
Nyatanya kehadiran Wakil Gubernur Kepri tidak membuat bentrok mereda. Bahkan baku tembak semakin menjadi-jadi sehingga satu sepeda motor terbakar. Warga sempat ketakutan tidak berani keluar rumah.
Pos kota