Di SPBU Cibeber, Detik-detik Kenaikan Harga BBM Sempat Ricuh

1041

antrian di spbu SKISejumlah SPBU di wilayah kota Cilegon mengalami kepadatan antrian kendaraan akibat dari kenaikan tarif BBM yang akan ditetapkan pemerintah tepat pukul 00.00, ruas jalan pun dipakai para pengendara yang sedang mengantri bahan bakar demi membeli BBM sebelum keteapan pemerintah berlaku, akibatnya, kemacetan kendaraan pun tak terelakkan.

Seperti yang terjadi di SPBU Sukmajaya, ratusan kendaraan roda dua dan empat antri berdesakan memadati ruas jalan hingga bahu jalan dipakai untuk jalur antrian BBM, kemacetan parah terjadi  sepanjang satu kilometer mulai dari persimpangan Bank jabar hingga SPBU Sukmajaya yang mengakibatkan ruas jalan tertutup.

Sementara di SPBU Cibeber antrian kendaraan baik roda dua maupun roda empat mengalami hal serupa, namun menjelang detik-detik jarum jam mendekati pukul 00.00 WIB para pemilik kendaraan mulai panik lantaran takut tak kebagian BBM yang belum naik, akibatnya kericuhan pun terjadi antara sesama pengendara saling berdesakan agar mereka mendapatkan harga Premium dengan harga lama.

Dari pantauan bidikbanten.com,tepat pukul 00.00 WIB pelayanan BBM di SPBU Cibeber berhenti, sementara para pemilik kendaraan yang masih mengantri dan berdesakan itu saling berebut, akibatnya, teriakan riuh rendah dan protes dari para pengantri BBM yang menanyakan dihentikannya pelayanan Premium tanpa sebab yang jelas.

Beberapa pengendara motor bahkan turun dan berlari mengejar karyawan SPBU yang menghentikan pelayanannya, namun alasan karyawan SPBU mengatakan sedang terjadi kerusakan pada mesin penghitung harga yang seharusnya sudah naik, para pengantri BBM yang sudah lama menunggu antrian tersebut menjadi marah karena ketidakjelasan alasan dihentikannya pelayanan premium, sehingga perang mulut antara para pemilik kendaraan yang sudah lama mengantri BBM dan anggota Polsek Cibeber pun terjadi.

Selang 30 menit kemudian antrian kendaraan baik roda dua maupun empat mulai mendapatkan pelayanan premium dan antrian kendaraan pun mulai terurai.

(Aksa)