RSUD Koja Bentuk Tim Khusus, Tangani Manusia Bertelur

1111

manusia bertelurDalam menangani kasus manusia bertelur,  Sinin alias engkong Naim, 62, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, membentuk tim khusus. Dalam tim itu dilibatkan tiga dokter masing-masing dokter bedah, dokter Obgym (kandungan red) dan dokter piskiater.

Diharapkan dengan penanganan khusus ini teka-teki kalau Sinin alias engkong Naim, 62 tahun yang mengaku dapat bertelur itu dapat terungkap. Sebab hingga Minggu (9/11) sore, warga RT 03/012, Kelurahan Penjaringan  itu belum juga bertelur sehingga belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Sampai saat ini Kong Naim belum bertelur, untuk menanganinya ini kami sudah membentuk tim khusus yang terdiri dari tiga dokter spesialis,”kata Kasudin Kesehatan, Pemkot Jakarta Utara Bambang Suheri.

Meski begitu pihaknya belum berani mengambil keputusan untuk mengijinkan yang bersangkutan untuk pulang. Bahkan pihaknya memberi waktu hingga Senin (10/11) ini dengan harapan kong Naim benar-benar bisa membuktikan omongannya bisa bertelur beneran.

Bukan hanya tim khusus yang disiapkan, pihaknya juga sudah meminta ijin kepada kong Naim agar nanti kalau benar-benar bisa bertelur supaya bisa divideokan. Permintaan inipun diijikan. “Ini keperluan medis jadi kalau memang benar ini sangat fenomenan, makanya kami akan mengabadikannya,” kata Bambang Suheri.

Ditambahkan oleh Kasudin, dirinya sempat ngombrol sama kong Naim terkait dia bisa bertelur. Dari omongannya itu dia mengaku kalau pria yang tinggal sebatang kara karena istri dan anak-anaknya di Semarang, Jawa Tengah itu mengaku biasanya kalau telur banyak menjelang bulan suro saja, sedangkan bulan-bulan biasa tidak terlalu banyak.

Terkait dua telur yang kini diamankan di RSUD Koja, Bambang Suheri rencananya akan dibawa ke laboratorium.”Kami saat ini benar-benar menjaga kedua telur yang konon keluar dari perut Kong Naim. Ini kami lakukan takut nanti ada yang menyalahgunakan kalau telur itu dijadiin pusaka,”katanya.

Ditambahkan oleh Bambang, memang Kong Naim ini mendapat penanganan khusus. Bahkan tidak semua orang diijikan masuk sebelum mendapat ijin dari pihak rumah sakit.

Ini dilakukan tujuannya untuk menjaga kesehatan dan istirahat agar tetap teratur. Diharapkan dengan cara ini nanti dia benar-benar bisa bertelur atau tidak. (Wan)