Air Kencing Berpotensi Jadi Bahan Bakar Mobil

5309
Air kencing tak seharusnya dibuang begitu saja. Meski sebagai cairan buangan, ilmuwan melihat peluang pemanfaatan air seni untuk sumber energi. Memang selama ini sudah muncul wacana air seni sebagai bahan bakar, namun tim peneliti dari Korea University menggagas penemuan baru, menjadikan air kencing sebagai bahan bakar kendaraan.
Potensi itu, kata tim ilmuwan seperti yang dilansir Daily Mail, Jumat 13 Juni 2014, cukup besar. Sebab hitungan air kencing yang dibuang sia-sia dari warga dunia cukup besar.
Mereka perkirakan setiap hari air kencing manusia yang terproduksi mencapai 10,5 miliar liter, setara untuk memenuhi 4200 kolam renang kelas Olimpiade. Daripada terbuang, kenapa tidak dimanfaatkan.
Kelompok peneliti itu mengatakan kunci penggunaan air kencing itu yakni adanya karbon atom yang ditemukan pada air kencing. Dengan bekal karbon itu, peneliti bisa memproduksi tenaga listrik secara murah.
Penggunaan karobon air kencing itu dikatakan juga berpotensi menggantikan katalis platinum mahal yang digunakan pada sel bahan bakar saat ini.
Sebagaimana diketahui, sel bahan bakar menawarkan teknologi yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik dengan reaksi hidrogen dan oksigen.
Bahan bakar sel bekerja mengirimkan gas hidrogen secara negatif untuk mendayai kutub positif pada satu sisi pada sel bahan bakar, sementara oksigen dihubungkan secara positif mendayai kutub negatif pada sisi lain.
Pada kutub positif, sebuah katalis yang biasanya berupa platinum mengetuk elektron atom hidrogen, skema ini meninggalkan ion hidrogen bermuatan postitif dan elektron bebas.
Kemudian sebuah membran yang berada di antara kutub positif dan negatif, nantinya hanya memungkinkan dilewati oleh ion. Dengan skema ini elektron harus menjelajah di sepanjang sirkuit eskternal agar mampu menghasilkan listrik.
Ganti Platinum
 
Sepertinya tampak mudah, namun problemnya katalis yang digunakan dalam sel bahan bakar sangatlah mahal dan dan butuh biaya tinggi guna mengembangkan teknologi itu secara komersil.
Tapi dengan sifat pada platinum dan karbon yang sama, peneliti negeri Ginseng optimis cara mereka cukup untuk menurunkan biaya sel bahan bakar.
Penelitian yang dipimpin oleh Jong-Sung yu itu menjelaskan selain memanfaatkan air kencing untuk bahan bakar alternatif, peneliti secara tak langsung mampu mendaur ulang air kencing bukan lagi hanya terbuang sia-sia menjadi limbah lingkungan. Karbon pada air kencing disebutkan juga dapai dimanfaatkan untuk penggunaaan baterai.
Manfaat lain, pemanfaatan air kencing sebagai sel bahan bakar juga ramah lingkungan, polusi yang tercipta lebih sedikit dibanding bahan bakar konvesional.
Sel bahan bakar sejauh ini digunakan untuk mendayai mobil dan pengisi daya ponsel tertentu.