Jumlah angka kematian pada bayi dan ibu melahirkan meningkat tajam di enam Provinsi se-indonesia dan Kota Cilegon sebagai penyumbang terbesar di Provinsi Banten.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Walikota Cilegon Edy Ariyadi pada sambutan dalam deklarasi Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (Fopkia) di aula DPRD Cilegon, Kamis (5/6). “Jadi kalau diberikan warna Kota Cilegon mendapatkan warna merah, karena menjadi daerah penyumbang angka kematian terbesar di Provinsi Banten.” Ujar Edi Ariyadi.
Edy menjelaskan angka kematian pada ibu melahirkan sebelumnya ada penurunan dan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 12 orang. Sedangkan angka kematian pada bayi yang beru lahir juga mengalami peningkatan dari tahun ketahun, yang awalnya sesuai mendekati target tetapi tahun ini hampir mendekati target, pada tahun 2013 tercatat sebanyak 20 per 1000 kelahiran hidup pada bayi.
“Kami berharap dengan dibentuknya forum ini masyarakat cilegon dapat mengakses kebutuhan informasi dan ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat, baik ormas, MUI, maupun yang lainnya, sehingga cilegon ke depan bisa bebas dari angka kematian ibu dan bayi.” Katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon dr. Arriadna mengatakan pembentukan Fopkia ini bertujuan untuk meminimalisir angka kematian bayi dan ibu pasca melahirkan. “Secara simultan, Dinas Kesehatan tidak hanya memperkuat pelayanan saja akan tetapi semua upaya telah dilakukan, dan hal tersebut juga dibutuhkan kepedulian masyarakat yang intinya menekan angka kematian ibu dan bayi,” kata Arriadna. (Arif)