bidikbanten.com | Sejak dahulu hingga kini, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan budaya akibat adanya pengaruh dari negara luar, terutama negara-negara Barat. Mulai dari era kolonial hingga era digital saat ini, budaya Barat terus masuk dan mempengaruhi cara hidup masyarakat Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari cara berpakaian, makanan yang kita makan, acara tv yang kita tonton, hingga cara kita berkomunikasi. Masuknya budaya Barat ke Indonesia bisa menciptakan berbagai tanggapan masyarakat. Beberapa secara terbuka menyambutnya, namun adapula yang khawatir akan terkikisnya budaya asli Indonesia.
Budaya Barat telah masuk ke Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Berawal dari datangnya para pedagang dan penjajah, seperti Portugis dan Belanda. Mereka membawa cara hidup di negaranya ke Indonesia mulai dari agama, bahasa, dan teknologi yang berbeda dari yang sudah ada di negara Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pengaruh Barat tetap masuk melalui berbagai cara seperti hubungan diplomasi, perdagangan, pendidikan, dan terutama melalui TV, film, internet, dan media sosial.
Di bidang pendidikan, banyak sekolah di Indonesia yang mengadopsi sistem pendidikan dari Barat. Bahasa Inggris menjadi pelajaran yang wajib ada di sekolah, dan banyak anak muda yang bangga menggunakan bahasa bahasa asing ini. Adapula sekolah-sekolah internasional yang menggunakan kurikulum negara Barat kini semakin banyak di kota-kota besar. Hal ini menunjukkan pengaruh budaya barat sangatlah besar.
Gaya hidup masyarakat di Indonesia, khususnya di kota-kota besar juga semakin mirip dengan gaya hidup Barat. Mall-mall besar menjadi tempat nongkrong favorit. Bagi sebagian orang makanan cepat saji menjadi makanan sehari-hari mereka. Cara berpakaian juga mengikuti tren fashion dari negara luar. Penggunaan media sosial seperti instagram, tiktok, dan facebook juga bisa merubah cara orang Indonesia berinteraksi dan menunjukkan diri.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positifnya yaitu kita bisa belajar dari hal-hal baik seperti disiplin, efisiensi, dan kemajuan teknologi. Adanya pertukaran budaya juga bisa membuat kita lebih terbuka pada dunia luar dan menambah wawasan. Di sisi lain, ada ke khawatiran bahwa nilai-nilai tradisional Indonesia seperti gotong royong, sopan santun, dan rasa hormat pada orangtua dapat terkikis. Banyak anak muda lebih mengenal budaya K-pop dan Amerika dibanding budaya mereka sendiri.
Masyarakat Indonesia memiliki tanggapan yang berbeda-beda terhadap pengaruh budaya Barat ini. Sebagian orang, terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar, cenderung lebih terbuka dan menerima budaya Barat. Mereka mengadopsi hal-hal yamg dianggap modern dan praktis. Namun, sebagian orang lainnya, terutama mereka yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat, seringkali lebih waspada dan kritis terhadap budaya asing. Mereka khawatir budaya Barat akan membawa nilai yang bertentangan dengan nilai lokal yang dipegang teguh selama ini.
Pemerintah Indonesia sendiri berusaha mengambil jalan tengah. Di satu sisi, pemerintah mendorong modernisasi dan keterbukaan terhadap dunia luar, termasuk negara-negara Barat. Namun di sisi lain, pemerintah juga berupaya untuk melindungi dan melestarikan budaya asli Indonesia. Misalnya, adanya program pelestarian bahasa daerah, festival budaya tradisional, dan pembatasan film asing yang tayang di bioskop Indonesia.
Tantangan terbesar Indonesia adalah bagaimana menyeimbangkan pengaruh budaya luar dengan pelestarian budaya negara sendiri. Kita tidak mungkin bisa menolak semua pengaruh dari luar di era global ini, tetapi kita juga tidak ingin kehilangan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Yang kita butuhkan adalah sikap kritis dan selektif dalam menyerap budaya asing. Kita harus bisa memilah mana yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai kita, serta mana yang cocok dan mana yang tidak cocok sebaiknya ditolak.
Pengaruh budaya Barat di Indonesia adalah kenyataan yang tak terhindarkan di era globalisasi ini. Alih-alih menolak mentah-mentah atau menerima semua pengaruh dari luar, kita harus bersikap bijak dan selektif. Dengan kekayaan budaya yang luar biasa, Indonesia memiliki fondasi yang kuat untuk berinteraksi dengan budaya manapun tanpa kehilangan identitasnya. Yang paling penting, sebagai suatu bangsa, kita dapat mengadopsi hal-hal positif dari budaya luar namun tetap mempertahankan nilai-nilai budaya kita sendiri. Dengan begitu, pertemuan budaya Barat dan Indonesia bukan menjadi suatu ancaman, melainkan peluang untuk memperkaya budaya kita dan menjadikan Indonesia lebih dikenal di kancah Internasional.
Penulis : Novi Wulandari , Angga Rosidin S.I.P., M.A.P , Administrasi Negara UNPAM Serang, Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.IP., M.Sos