Cilegon – Sebagai bagian dari upaya membangun ketangguhan menghadapi bencana, Kota Cilegon kembali menggelar rangkaian Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana yang dimulai pada 19 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 3.800 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari siswa TK hingga masyarakat umum.
Cilegon, yang terletak di wilayah rawan bencana, terutama terkait potensi gempa bumi dan tsunami, semakin meningkatkan upaya mitigasi bencana untuk memastikan keselamatan warganya. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang cara-cara pencegahan dan mitigasi bencana, sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya kesiapsiagaan.
Rangkaian pelatihan ini berlangsung dari Oktober hingga Desember 2024, dan diselenggarakan di berbagai lokasi strategis di Cilegon, seperti SDN Cikuasa 1, Kecamatan Jombang, Kelurahan Kedaleman, hingga SMAN 4 Cilegon. Beberapa sesi pelatihan juga mencakup simulasi evakuasi bencana, pelatihan penyelamatan korban, serta pengenalan alat-alat mitigasi yang dapat digunakan saat terjadi bencana.
Menurut Fathurrohman, S.Si, sebagai pelaksana aksi perubahan, “Kegiatan ini tidak hanya melibatkan aparatur pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat, termasuk anak-anak dan remaja, agar pengetahuan tentang bencana dapat disebarkan secara luas. Kami berharap, melalui pelatihan ini, warga Cilegon dapat menjadi lebih siap dan tangguh dalam menghadapi segala bentuk ancaman bencana.”
Sebagai upaya untuk memperluas jangkauan, pelatihan ini diselenggarakan di berbagai titik, mencakup lebih dari 50 sekolah dan lembaga pendidikan, serta komunitas di tingkat kelurahan dan kecamatan. Peserta pelatihan, yang terdiri dari lebih dari 3.800 orang, tampak antusias mengikuti berbagai materi yang disampaikan oleh para ahli dan praktisi mitigasi bencana.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kota Cilegon untuk mewujudkan visi “Cilegon Tangguh Bencana” di masa depan. Dengan dilibatkannya berbagai lapisan masyarakat, diharapkan Cilegon dapat menjadi contoh kota yang siap menghadapi potensi bencana dan mampu meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.
Rangkaian pelatihan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024, dengan harapan dapat melahirkan generasi yang lebih sadar dan siap siaga dalam menghadapi bencana.