Cilegon, – Aksi penolakan keras terjadi di tiga kelurahan sekitar PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) pada Jumat (6/12/2024). Warga dari Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, serta Kelurahan Gerem dan Rawa Arum di Kecamatan Grogol, mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap rekrutmen 722 calon tenaga kerja yang diumumkan perusahaan tersebut.
Penolakan ini mencuat saat PT LCI menggelar sosialisasi mengenai proses perekrutan tenaga kerja, yang ternyata tidak sesuai dengan komitmen awal perusahaan yang menjanjikan prioritas bagi warga lokal. Banyak warga yang merasa aspirasi mereka diabaikan, padahal sebelumnya mereka berharap adanya kesempatan kerja yang lebih besar bagi masyarakat sekitar.
“Keberadaan PT LCI harusnya membawa manfaat nyata bagi warga sekitar, terutama dalam hal peluang kerja. Tapi kenyataannya tidak sesuai harapan,” ungkap seorang warga Gerem yang enggan disebutkan namanya.
Aksi penolakan semakin memanas ketika warga Kelurahan Gerem menegaskan kesiapannya untuk melakukan aksi besar-besaran, bahkan siap mengepung PT LCI jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Mereka menuntut perusahaan untuk lebih transparan dan adil dalam proses perekrutan tenaga kerja, agar lebih banyak masyarakat lokal yang mendapatkan kesempatan.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan PT LCI, Rudi, menyatakan bahwa program perekrutan yang dilaksanakan merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat dan disambut baik oleh sebagian warga. PT LCI juga membuka lima program yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar, yaitu seleksi penerimaan calon karyawan, seleksi penerima beasiswa melalui Program PIPB, seleksi karyawan outsourcing, seleksi calon siswa untuk program magang, serta pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).
Rudi menambahkan bahwa saat ini PT LCI masih dalam tahapan penyelesaian konstruksi dan akan segera memasuki tahap commissioning atau proses produksi. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan tenaga kerja akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Perusahaan berjanji akan tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat melalui tahapan seleksi yang telah ditentukan.
Namun, bagi warga sekitar, tindakan perusahaan dianggap masih belum memenuhi ekspektasi mereka, terutama dalam memastikan akses kerja yang lebih luas bagi masyarakat lokal. Protes ini menunjukkan adanya ketegangan antara perusahaan dan warga yang menuntut transparansi serta keadilan dalam penerimaan tenaga kerja di lingkungan sekitar PT LCI.
(*/red)