Cilegon, – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) menggelar aksi damai di pusat kota, menuntut PT CAA segera menyelesaikan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Aksi ini dipicu oleh kekhawatiran akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri, khususnya setelah insiden kebocoran yang terjadi di PT Chandra Asri.
Dalam orasinya, para mahasiswa menegaskan pentingnya keberadaan AMDAL sebagai alat pengelolaan lingkungan hidup. “Kita tidak menolak industri, tapi harus sesuai dengan peraturan yang ada. Tanpa AMDAL, masyarakat hidup dalam ketakutan akan dampak negatif yang mungkin muncul,” kata Kang Arifin, salah satu koordinator aksi.
Mahasiswa juga meminta pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam pengawasan lingkungan. “Pemerintah harus siap mencegah bencana non-alam yang dapat merugikan masyarakat. Kegagalan sistem yang terjadi sebelumnya harus menjadi pelajaran berharga,” tambah Kang Bagus, koordinator aksi lainnya.
Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta PT CAA untuk:
1. Segera menyelesaikan dokumen AMDAL sesuai ketentuan hukum.
2. Menghentikan sementara proyek hingga AMDAL rampung.
3. Pemerintah Kota Cilegon melakukan langkah pencegahan bencana non-alam secara serius.
Aksi ini menarik perhatian banyak warga Cilegon, yang ikut berpartisipasi dan menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Mahasiswa berharap, melalui aksi ini, kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan semakin meningkat di kalangan masyarakat dan pihak industri.
Dengan semangat “Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Cilegon!”, IMC bertekad untuk terus memperjuangkan hak masyarakat demi lingkungan yang lebih baik.