Gubernur Banten, Al Muktabar, menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani stunting dan gizi buruk sebagai bagian dari upaya mencapai Indonesia Emas 2045.
Ia optimis bahwa target penurunan stunting hingga 14 persen dapat dicapai berkat pendekatan yang terukur dan data yang akurat. Pemprov Banten melakukan pendataan bayi secara rinci, bekerja sama dengan Posyandu dan PKK, serta menggunakan alat yang tepat untuk penimbangan dan pengukuran, dengan total 824.212 balita yang terdata.
Program intervensi mencakup penyediaan makanan bergizi dan pembiayaan kesehatan melalui BPJS, dengan cakupan universal health care mencapai 99 persen. Selain itu, aplikasi e-dasawisma dikembangkan untuk memantau intervensi secara real-time, memungkinkan deteksi dan analisis hambatan.
Budiono Subambang, Staf Ahli Kemenko PMK, mengapresiasi langkah Pemprov Banten dalam mencapai target pembangunan nasional, menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi yang baik dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. (*/red)