Aulia Syahfitri, kader Pelajar Islam Indonesia (PII) asal Palembang, Sumatera Selatan, baru saja mencetak prestasi gemilang dengan meraih gelar Sarjana Peternakan dari Fakultas Peternakan, Program Studi Teknologi Hasil Ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan predikat cumlaude. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Aulia tetapi juga menginspirasi banyak orang, terutama di kalangan kader PII.
Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa dan aktif di PII, Aulia berhasil mempertahankan prestasi akademiknya. Program studi Teknologi Hasil Ternak di IPB, yang memerlukan ketelitian dan waktu yang signifikan, tidak menghalangi Aulia untuk menyeimbangkan tanggung jawab akademik dan organisasi.
“Awalnya sulit membagi waktu antara kuliah dan kegiatan organisasi. Kadang harus begadang untuk menyelesaikan tugas dan kemudian ada agenda di PII. Namun, seiring waktu, saya menemukan ritme yang tepat. Niat, disiplin, dan dukungan teman-teman sangat membantu. Walaupun melelahkan, saya sangat puas dengan hasilnya,” ujar Aulia usai wisuda di Graha Widya Wisuda IPB, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (12/9/2024).
Aulia tidak hanya berperan sebagai anggota aktif tetapi juga berkontribusi signifikan dalam berbagai kegiatan PII di Bogor. Ia terlibat dalam program kepemimpinan seperti Advance Leadership Training (ALT) dan Pendidikan Instruktur Dasar (PID) yang diadakan oleh PW PII Jawa Barat pada Agustus lalu. Kemampuannya mengelola waktu antara kuliah dan organisasi menjadikannya teladan bagi kader muda PII lainnya.
Prestasi Aulia mendapat pengakuan dari Ahmad Fahrezi, Ketua Alumni ALT PID PII Jawa Barat 2024.
“Aulia adalah kader yang tangguh. Meskipun sibuk dengan perkuliahan, dia tetap aktif di PII. Selama di ALT PID Jabar, dia tidak hanya hadir tetapi juga sangat berpartisipasi. Dia membuktikan bahwa kesibukan akademik tidak menjadi alasan untuk tidak aktif di organisasi,” ujar Ahmad.
Luqman Harris, Ketua Umum Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Bogor, juga memberikan pujian saat menghadiri wisuda Aulia di IPB Bogor.
“Aulia adalah contoh kader PII yang sukses menyeimbangkan prestasi akademik dan kegiatan organisasi. Lulus cumlaude di IPB adalah pencapaian luar biasa, apalagi dengan keterlibatannya di PII. Dia menjadi inspirasi bahwa aktif di organisasi tidak menghambat pencapaian akademik, malah mendukung perkembangan pribadi,” ucap Luqman.
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, dalam wisuda Program Pendidikan Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma Tahap 3 Tahun Akademik 2024/2025, menekankan pentingnya kepemimpinan. “Untuk mencapai cita-cita Indonesia sebagai negara besar, kita memerlukan sumber daya manusia yang tangguh dan mampu memberdayakan diri untuk membangun bangsa. Kepemimpinan dimulai dengan memberdayakan diri sendiri,” jelas Prof. Arif Satria. Empat pilar kepemimpinan—memimpin diri sendiri, memimpin orang lain, memimpin perubahan, dan memimpin masa depan—terlihat dalam pencapaian Aulia yang menunjukkan kepemimpinan di akademik dan organisasi.
Fakultas Peternakan IPB dikenal dengan standar akademik yang tinggi, terutama di Program Studi Teknologi Hasil Ternak. Mahasiswa di sini diajarkan keterampilan dan pengetahuan mengenai produksi, pengolahan, dan distribusi produk ternak, yang sangat menuntut waktu dan perhatian.
Aulia berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat cumlaude, membuktikan penguasaan teori dan penerapan praktis dalam disiplin ini.
Andi Irman Patiroi, Presiden Komisaris G Indonesia Cooperation dan perwakilan alumni IPB University, memberikan penghargaan tinggi kepada lulusan IPB. “Kita perlu berbangga menjadi bagian dari kampus terbaik. IPB adalah kampus rakyat dan inovasi. Lulusan IPB tidak hanya bisa menjadi petani hebat tetapi juga ekonom andal, birokrat jujur, jurnalis berintegritas, dan pemimpin yang berpihak pada rakyat,” tutur Andi.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pelajar Islam Indonesia, Abdul Kohar Ruslan, juga menambahkan bahwa Aulia adalah contoh nyata dari kader yang berprestasi akademik sekaligus aktif dalam organisasi.
“Aulia menunjukkan bahwa kesibukan organisasi tidak menghalangi pencapaian akademik. Sebagai kader aktif di PII, ia tidak hanya sukses di ranah organisasi tetapi juga meraih gelar sarjana cumlaude di universitas terkemuka di Indonesia. Prestasinya menjadi inspirasi bagi kader PII lainnya untuk terus berjuang dan menyeimbangkan tanggung jawab akademik dengan pengabdian organisasi. Ini membuktikan bahwa dengan niat, disiplin, dan dukungan, segala rintangan dapat diatasi,” tutup Kohar. (**/Red)