Kritik Masyarakat Terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cilegon

335

Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cilegon, yang merupakan inisiatif awal calon presiden Prabowo Subianto, kini menjadi sorotan tajam setelah masyarakat melayangkan kritik keras terhadap implementasinya. Meskipun program ini bertujuan untuk memberikan bantuan makanan bergizi kepada warga kurang mampu, sejumlah isu serius telah muncul.

Warga Cilegon melaporkan bahwa pelaksanaan program ini tidak seefektif yang diharapkan. “Kami merasa ini hanya sebagai aksi simbolis. Banyak dari kami yang belum menerima bantuan atau mendapatkan makanan dengan kualitas yang sangat meragukan,” keluh seorang penduduk setempat. Kritik ini mencuat di tengah klaim bahwa program MBG belum sepenuhnya menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.

Kualitas makanan yang disalurkan menjadi sorotan utama. “Makanan yang kami terima tidak selalu memenuhi standar gizi yang dijanjikan. Ini adalah masalah serius yang bisa berdampak pada kesehatan anak-anak kami,” ujar seorang ibu yang terlibat dalam program ini.

Selain itu, ada kekhawatiran besar mengenai transparansi penggunaan dana CSR. Sejumlah warga dan aktivis meminta penjelasan rinci tentang alokasi dana. “Kami butuh kepastian bahwa dana CSR yang digunakan benar-benar sampai ke tangan yang tepat. Jangan sampai ada penyimpangan atau korupsi,” tegas seorang anggota masyarakat.

Berbagai keluhan ini menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap pelaksanaan MBG, menimbulkan keraguan apakah program ini benar-benar efektif dalam memenuhi tujuannya dan apakah dana yang dialokasikan benar-benar digunakan dengan baik. (Red)