Di Indonesia, tiap periode Pemilihan Gubernur (Pilgub) selalu menyita perhatian publik. Dinamika politiknya tidak hanya meramaikan pemberitaan media, tetapi juga menjadi topik pembicaraan hangat masyarakat.
Banten, sebagai salah satu provinsi di Jawa Barat, tidak terkecuali dalam hiruk-pikuk politik jelang Pilgub awal tahun 2024. Sejumlah eks kepala daerah melempar diri ke arena pertarungan, menebarkan harapan melalui baliho dan proposal kepada berbagai partai politik, demi mendapatkan tiket maju dalam kontestasi. Namun, kenyataan pahit hadir bagi beberapa dari mereka, terutama yang bersinggungan dengan Partai Demokrat.
Desas-desus Ambisi dan Strategi Kampanye
Dalam menyiapkan diri untuk Pilgub Banten, tak sedikit mantan kepala daerah yang mengambil langkah-langkah strategis. Dari mulai memasang baliho di berbagai sudut kota, hingga melamar ke beberapa partai politik, semua dilakukan demi mendapatkan dukungan. Baliho yang tersebar tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan popularitas, tetapi juga sebagai bentuk seriusnya niat para mantan kepala daerah tersebut untuk maju dalam pemilihan gubernur Banten.
Perjalanan Arief Wismansyah dan Demokrat
Arief Wismansyah, mantan Wali Kota Tangerang, menjadi salah satu tokoh yang paling mencolok dalam perburuan tiket Pilgub Banten. Pria yang pernah menjabat dua periode itu tidak tanggung-tanggung melibatkan diri dalam penjaringan bakal calon gubernur dari beberapa partai, termasuk Partai Demokrat. Ironisnya, meski telah berusaha sekuat tenaga, Partai Demokrat memutuskan untuk tidak memberikan dukungan kepada Arief. Keputusan ini tentu menjadi pukulan berat bagi Arief yang telah menaruh banyak harapan.
Pengumuman Resmi dari Partai Demokrat
Pada suatu malam yang menentukan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, ketegangan terasa. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, mengumumkan pemberian surat rekomendasi Pilgub Banten. Surat berharga itu tidak diberikan kepada Arief Wismansyah, melainkan kepada pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. AHY menekankan bahwa pilihan ini berlandaskan pada aspek kompetensi, integritas, dan rekam jejak yang cakap, serta dukungan partai politik yang sevisi dan semisi.
Pesan dari Agus Harimurti Yudhoyono
Dalam kesempatan tersebut, AHY tidak hanya sekedar mengumumkan nama yang mendapatkan rekomendasi. Ia juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kepemimpinan di Banten yang harus diisi oleh individu-individu berkualitas. “Banten juga harus dipimpin oleh tokoh-tokoh yang cakap, memiliki kompetensi, integritas, rekam jejak dan tentunya didukang oleh parpol yang punya semangat visi misi yang sama,” ujar AHY.
Daftar Mantan Kepala Daerah yang Gagal Maju di Pilgub Banten
– Wahidin Halim, eks Gubernur Banten
– Iti Octavia Jayabaya, eks Bupati Lebak
– Arief Wismansyah, mantan Wali Kota Tangerang
Keputusan Partai Demokrat telah menutup pintu bagi beberapa eks kepala daerah yang berniat maju dalam Pilgub Banten. Meskipun ini mungkin terasa sebagai akhir dari perjuangan, dalam politik, tiap kekalahan sering kali membuka pintu baru untuk peluang-peluang yang tak terduga di masa depan.