Profesi ojek online (ojol) saat ini sangat diminati oleh banyak orang. Hal tersebut membuat banyak platform transportasi online ikut menjamur dan persaingan pun menjadi semakin ketat.
Berikut fakta-fakta ojek online, Senin (7/8/2023).
1. Perbedaan Ojek Online dan Ojek Biasa
Selain mudah, biasanya ojek online menawarkan harga yang lebih murah dibanding ojek biasa. Hanya dengan memasukkan alamat tujuan dan titik jemput lewat aplikasi yang tersedia, tarif sudah diakumulasikan dan penumpang bisa langsung diantarkan sampai lokasi tujuan.
Sistem penilaian dan juga kontak CS pada aplikasi juga membuat penumpang merasa lebih aman dan nyaman.
2. Aplikasi Ojek Online di Indonesia
Selain aplikasi Gojek dan Grab, masih banyak aplikasi transportasi online lain yang menawarkan layanan serupa.
Diantaranya ada Maxim, inDriver, Anterin, Asia Trans, Okejek, Linkaran, Nujek – Nusantara Ojek, Draiv, Kuririo, Bonceng, Shejek, Move App, KlikGo, Ojek Argo, Get Indonesia, JogjaKita, Kang Ojek, dan Walan.
3. Penghasilan Ojek Online
Diketahui dari berbagai sumber, penghasilan para driver ojol tidak menentu. Dalam situasi yang baik dan menghitung rata-rata pendapatan, mereka bisa menghasilkan sebesar Rp150.000 hingga Rp250.000 dalam sehari.
4. Persaingan Ketat, Ojol Gulung Tikar
Ada beberapa aplikasi ojek online yang tidak lagi beroperasi, terutama di Indonesia. Beberapa aplikasi ini mungkin tidak terdengar asing di telinga, Uber misalnya.
Layanan transportasi yang telah beroperasi sejak 2009 dan berpusat di San Francisco ini harus gulung tikar karena semakin sulit bersaing dengan aplikasi lainnya. Uber telah berhenti beroperasi sejak 2018.
5. Tarif Ojek Online Jadi Pertimbangan
Tersedia banyaknya aplikasi ojol tentu membuat penumpang memiliki lebih banyak pilihan. Mulai dari segi layanan, kenyamanan, hingga tarif yang bisa di dapatkan.
Dengan begitu, para penyedia layanan transportasi online pun berusaha menarik perhatian para penggunanya. Maxim misalnya, menawarkan tarif yang lebih murah dibanding Gojek dan Grab.