Kota Cilegon dikenal sebagai kota industri. Sebutan lain untuk Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta ton baja dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon.
Sebagai kota dengan konsentrasi industri kimia tertinggi di tanah air, ratusan pabrik di Cilegon tumbuh semakin pesat dari tahun ke tahun. Kota yang juga dijuluki sebagai Kota Baja ini memang sangat menarik di mata investor asing, terutama mereka yang berasal dari Korea, Cina hingga Jepang, berbagai jenis industri mulai dari industri kimia hingga makanan bisa Anda temukan di kota ini,.dan Proses pembangunan pabrik-pabrik di kawasan industri telah mendatangkan warga negara asing yang turut bekerja dan tinggal di Kota Cilegon.
Sejak menjadi kota industri, warga negara asing (WNA) sangat mendominasi. Mereka kebanyakan tinggal di wilayah Perumahan dan hingga saat ini Cilegon tumbuh menjadi kawasan industri besar berskala Internasional yang beroperasi di ujung barat laut Pulau Jawa.
Angka pengangguran di Kota Cilegon 3 tahun berturut-turut sejak 2018 terus mengalami peningkatan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada 2018, angka pengangguran tercatat 9,33%, 2019 sebesar 9,68%, dan 2020 menjadi 12,69% dengan jumlah penduduknya sekitar 400 ribuan.
Sejumlah langkah dibangun oleh Pemerintah Daerah yang di Nahkodai oleh Helldy-Sanuji, diantaranya menyediakan beasiswa full sarjana bagi warga Cilegon, mengingat tingginya angka pengangguran di kota ini salah satu penyebabnya antara lain rendahnya tingkat pendidikan warganya sehingga sulit berkompetisi dengan tenaga luar yang memiliki kualifikasi yang diberikan oleh perusahan, sehingga program pemerintah daerah di harapkan mampu mengurangi ketertinggalan rata-rata pendidikan warga Cilegon.
(Red)