Ngeri! Kasus Gagal Ginjal Akut Naik Pesat, Tekanan ke Rumah Sakit Terasa

334

images (32)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan tekanan yang dirasakan di fasilitas kesehatan menghadapi pasien gagal ginjal akut beberapa waktu terakhir.

“Naiknya [kasus] pesat sekali, dan pressure (tekanan) ke rumah sakit sudah terasa. Jadi rumah sakit… [pasien] ke RSCM [Rumah Sakit Cipto Mangkunkusumo Jakarta mulai penuh, ICUnya, untuk anak-anak tuh,” kata Budi dalam konferensi pers di Gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).

Pihaknya mengaku sempat salah mendeteksi penyebab lonjakan gagal ginjal akut, terutama pada anak-anak.

Bidi membeberkan, peningkatan kasus gagal ginjal akut sebetulnya terlihat pada Agustus 2022. Saat itu, kata dia, kasus masih terdeteksi sedikit jumlahnya.

Budi menjelaskan senyawa EG dan DEG yang masuk ke tubuh berubah menjadi asam oksalat yakni zat yang berbahaya bagi tubuh.

“Kalau masuk ke ginjal bisa jadi kalsium oksalat. Kristal kecil yang tajam-tajam di ginjal balita sehingga rusak ginjalnya,” jelas Budi.

Atas dasar itulah, Budi menegaskan pihaknya mengambil kebijakan sementara untuk menyetop pemberian obat sirop kepada pasien.

“Jadi kita mengambil kebijakan yang sifatnya konservatif. Daripada nanti banyak lagi balita yang masuk rumah sakti dan fatality rate-nya tinggi sekali,” kata Budi.

“Kita ambil kebijakan konservatif meski belum 100 persen tahu yang mana yang berbahaya dan tidak. Tapi, 75 persen kita tahu yg menyebabkan ini kita larang dulu. Kita larang untuk diresepkan dan dijual,” imbuhnya.