Mulai 1 September, Beli Pertalite dan Solar di Pulau Jawa Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina 

519

images (22)

PT Pertamina Patra Niaga akan implementasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina di Pulau Jawa dimulai 1 September 2022 mendatang.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan kebijakan tersebut juga berlaku di Palu, Pontianak, dan Mataram.

Ega mengatakan pihaknya melakukan tahap implementasi gelombang I terlebih dahulu di beberapa daerah.

Kemudian, dilanjutkan ke gelombang II yang mencakup seluruh Pulau Jawa.

“Gelombang II-nya baru nanti kami akan melihat perkembangan di Pulau Jawa, tapi gelombang II ini mungkin kami rencanakan di pertengahan Agustus atau 1 September,” kata Ega dalam webinar virtual pada Kamis (30/6/2022).

Namun, Ega tidak menjelaskan kapan gelombang III diimpementasikan secara nasional.

“Ini belum kami finalisasi jadi kami masih konsentrasi di registrasi dan persiapan wave I,” kata Ega.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menerapkan cara baru untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite, yakni dengan menggunakan laman MyPertamina mulai 1 Juli 2022.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan masyarakat bisa melakukan pendaftaran di aplikasi digital MyPertamina dan website MyPertamina.

“Kami menyiapkan website MyPertamina, yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/yang dibuka pada 1 Juli 2022,” kata Alfian.

Pendaftaran tahap awal ini diterapkan di daerah yang ada di wilayah Indonesia. Di antaranya Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjarmasin, Kota Yogyakarta, dan Manado.

Untuk pendaftaran tahap kedua khusus untuk seluruh Pulau Jawa, Palu, Pontianak, dan Mataram dimulai pada Agustus 2022. Adapun pendaftaran secara nasional akan dimulai pada September 2022.

Kemudian, Alfian mengatakan adanya kebijakan pembelian BBM menggunakan MyPertamina karena saat ini masih terjadi di lapangan adanya konsumen yang tidak berhak mengkonsumsi Pertalite dan Solar.

“Apabila tidak diatur, besar potensinya kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan mencukupi,” kata Arifin dalam keterangan tertulis pada Selasa (28/6/2022).

Kemudian, Alfin mengatakan cara baru pembelian menggunakan MyPertamina dilakukan agar subsidi yang diberikan bisa tepat sasaran. Sebab, penjualan Pertalite dan Solar harus patuh, tepat sasaran, dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM bersubsidi.

“Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar sehingga kedepannya, bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi,” katanya.