Pengiriman Sampel PCR ke Kemenkes Dibatasi, Pemkot Cilegon Keteteran Bendung Omicron

348

IMG_20220421_042752

Pengiriman Sampel PCR, terutama yang diduga Omicron, dibatasi oleh Labkesda Banten dan Laboratorium Kemenkes di Jakarta. Padahal, pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) harus dilakukan, untuk mendeteksi varian baru covid-19 ini sehingga bisa menentukan langkah antisipasi penyebaran maupun penanganannya.

Pembatasan pengiriman sampel dirasakan oleh Kota Cilegon. Dinkes menyebutkan setidaknya mentracing 30 orang kontak erat dari setiap satu pasien. Bahkan, sampel PCR yang dikirimkan dari Kota Cilegon ke Kemenkes, untuk diperiksa WGS, membutuhkan waktu hingga keluar hasilnya.

Sampel tersebut ada di Labkesda, karena memang ada pembatasan untuk pemeriksaan baik di provinsi maupun di pusat (Laboratorium Kemenkes), akhirnya kita tiap hari ke sana. Hari ini ke provinsi 50 (sampel), besok ke pusat 80 (sampel), itu tiap hari (ngirim sampel),” kata Kepala Dinkes Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, di Puskesmas Cilegon, Rabu (09/02/2022).

Pembatasan pemeriksaan sampel covid-19, terutama untuk mengetahui varian omicron, karena terbatasnya tenaga kesehatan dan peralatan yang ada. Ditambah, seluruh sampel probabel omicron, masih diperiksa di Kemenkes.

“Karena mungkin dari kabupaten dan kota lain seluruh Indonesia (dikirim) ke sana (Kemenkes), mungkin dengan petugas yang ada dan sebagainya perlu pembatasan,” terangnya.