Pemkot Cilegon mencurigai omicron sudah masuk ke wilayahnya, lantaran kenaikan kasus positif covid-19 di Kota Baja terbilang cepat. Namun, laboratorium untuk meneliti virus itu hanya mampu menerima 75 sampel setiap harinya.
“Kita ada kendala dari (laboratorium) menyatakan dibatasi 75 sampel per hari, sementara kita ada 250 sampel per hari. (Sisanya) paling kita estafet, hari ini 75, besok 75, besoknya lagi. Padahal, besok sudah ada swab lagi, tiap hari kita swab ini. Tangerang Raya ada 750 (sampel) per hari,” kata Kepala Dinkes Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, kepada awak media, Rabu (02/02/2022).
Untuk memastikan ada tidaknya Omicron di Kota Cilegon, dia sudah mengirimkan sampel swab PCR ke Kemenkes, tapi hingga kini dia belum mendapatkan hasilnya. Total, ada 5 sampel swab yang dikirim ke Kemenkes untuk memastikan kondisi warganya terpapar corona varian Omicron atau tidak.
“Sudah ada yang kita kirim tapi belum ada hasil. Untuk saat ini, yang 5 (sampel) aja belum ada hasil,” terangnya.
Dinkes menganggap Omicron sudah masuk ke Kota Cilegon dengan alasan peningkatan kasus positif yang sangat masif hingga dekatnya jarak antara Tangerang dengan Kota Cilegon. Guna memastikan hal itu, Pemkot Cilegon menunggu hasil laboratorium dari 5 sampel yang sudah dikirim untuk diteliti.
“Kalau secara epidemiologi dan peningkatannya cepat, kemungkinan iya, tapi kalau bicara tanpa fakta dan data berat juga ya. Kita lihat saja, Jakarta Omicron, Tangerang Raya Omicron, sangat memungkinkan Cilegon pun sudah masuk. Bahasanya diduga, bukan bicara per kasus,” jelasnya.