Seorang guru di Sukabumi, Jawa Barat diontrog aparat desa hanya karena mengunggah kondisi jalan rusak di ruas jalan menuju tempatnya bertugas. Diketahui guru inisial E itu bertugas sebagai pendidik di SMPN 1 Cantayan, Kabupaten Sukabumi.
Unggahan kemudian membuat sejumlah aparat Desa Cijalingan mendatangi guru E, mereka mempertanyakan motif dibalik unggahan E di media sosialnya. Dalam sejumlah percakapan, aparat desa tidak menerima unggahan tersebut.
Camat Cantayan Sendi Apriadi membenarkan video tersebut, namun menurutnya permasalahan itu sebenarnya sudah diselesaikan dan sudah ada islah antara kedua belah pihak. Namun menurutnya, yang beredar saat ini adalah video yang tidak utuh.
“Informasinya tidak utuh, saat itu juga sudah selesai, (peristiwa) berawal dari postingan yang dibuat oleh guru dan dianggap postingan itu tidak patut dibuat oleh seorang guru. Meskipun faktanya memang jalan rusak, tapi alangkah baiknya dari sisi tata bahasa dan lain-lain sehingga didatangilah oleh perangkat desa ada BPD segala macam kemudian diklarifikasi,” kata Sendi melalui sambungan telepon, Jumat (12/3/2021).
Sendi menjelaskan kedatangan aparat desa adalah untuk memberikan pemahaman terkait persoalan jalan tersebut. Pihak desa juga dikatakan Sendi mengaku sudah mensosialisasikan terkait kondisi jalan tersebut.
“Kenapa mereka (aparat desa) hadir kesana, untuk memberikan pemahaman bahwa itu tidak demikian dan sudah disosialisasikan bersama BPD masyarakat. Bahwa itu akan dibangun tahun ini hanya mungkin karena beliau (guru) tidak terkomunikasikan karena beliau bukan warga Cijalingan,” jelas Sendi.
“Nah saat itu (dalam video) muncul perdebatan akhirnya karena awalnya tidak saling menerima akhirnya yang viral yang terakhir itu. Padahal awalnya tidak demikian, kemudian yang muncul potongan video itu,” sambungnya.
Permasalahan itu sudah selesai saat itu juga, menurut Sendi aparat dari kepolisian dan TNI juga menghadiri kegiatan itu. “Selesai saat itu juga, sayang yang muncul yang itu sudah pelukan sudah apa. Sudah dianggap tidak ada masalah maka beliau (guru) membuat klarifikasi, pak kades juga membuat klarifikasi,” jelas Sendi.
Karena kemudian persoalan itu kembali menghangat, hari ini pihak kecamatan kembali memfasilitasi semua pihak untuk kembali islah.
“Hari ini kami mengundang semua pihak terkait masalah itu. Karena media baru muncul sekarang, kejadian beberapa hari yang lalu. Hari Selasa (9/3) posting, Rabu (10/3) aparat desa mendatangi beliau (guru) lalu postingan video muncul hari Kamis (11/3), cuma sayang munculnya bukan video klarifikasinya,” pungkasnya.
Kades Cijalingan Didin Jamaludin mengatakan persoalan tersebut tengah diselesaikan secara musyawarah.”Sekarang sedang ada mediasi dengan dua belah pihak di tengahi oleh muspika,” kata Didin.