Muharman Kotto akhirnya memastikan diri menjadi ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Cilegon untuk yang ketiga kalinya setelah dinobatkan secara aklamasi pada Muskot IPSI Cilegon.
Pemilihan ketua IPSI Kota Cilegon yang dilaksanakan di Gedung Mangku Putra (GMP) Sabtu, (13 Februari 2021) berjalan singkat. Hanya beberapa jam saja pelaksanan pemilihan selesai dilakukan. Muharman terpilih secara aklamasi menjadi ketua IPSI Cilegon selama 3 periode berturut – turut.
“Alhamdulillah dari Ancab dan peguron historis nasional dan lokal telah memberikan rekomendasi untuk melanjutkan kepemimpinan ketua IPSI periode 2021 – 2025,” katanya.
Saat ditanya alasan kemenangannya tanpa persaingan, Muharman menyampaikan, panitia sudah melakukan prosedur sesuai anggaran dasar dan rumah tangga, tahapannya sudah dilakukan, dan dibuka melalui media eletronik dan cetak, sehingga Muskot IPSI dapat diselenggarakan hari ini Sabtu (13 Februari 2021), dan sudah melewati tahapan dari mulai tanggal 1 sampai 8, pengembaliannya dilakukan pada tanggal 8 hingga 10 Februari 2021.
“Cuma satu yang saya tanya, yang mengambil dan mengembalikan formulir yang lain tidak ada,” ujarnya.
Muharman juga memaparkan dengan hadirnya tiga pilar, Bandrong, TTKDH dan Terumbu, diharapkan dapat meningkatkan prestasi dari sebelumnya menjadi lebih baik.
Menanggapi hal itu, Husen Saidan selaku pemerhati budaya Cilegon mengucapkan apresiasi terhadap jajaran kepolisian yang telah mengamankan jalannya pemilihan musyawarah kota IPSI Cilegon. Sehingga dengan hadirnya aparat keamanan pelaksana pemilihan ketua IPSI bisa berjalan tanpa hambatan, dan terpantau di lapangan tidak ada kerumunan masa yang melebihi batas seperti yang diharapkan pemerintah kota Cilegon.
Meski demikian, Husen menyampaikan sangat menyesalkan pelaksanaan Muskot tersebut. Karena kata dia, ada hal yang di reka-reka untuk mempercepat tujuan pelaksanaan muskot, sehingga seolah-olah tidak ada lawan.
“Terkesan orang Cilegon tidak ada yang mau mencalonkan diri. Saya menyayangkan sikap itu, artinya Muharman tidak gentle. Seharusnya memberikan kesempatan kalaupun ada hal-hal seperti kurangnya persyaratan ya di berikan kesempatan, dan saya yakin banyak orang Cilegon yang mau duduk sebagai calon,” ujarnya.
Selain itu lanjut Husen, ada pernyataan yang menggelitik dari pernyataan Muharman Ikhwal histori nasional dan lokal.
Padahal kata dia, Cilegon bagian daripada banten memiliki aliran perguruan pencak silat yang begitu banyak, meskipun mereka tidak menampilkan diri, antara lain Beksi, Kipecut, Cimande Girang, Cimande Hilir, Macan Guling, dan H. Salam dan banyak yang lainnya, jadi jangan dominan kepada tiga pilar yang nantinya bakal memecah belah.
“IPSI didirikan oleh pemerintah untuk membina seluruh wadah persilatan yang ada di daerah atau wilayah di Kota Cilegon, dengan tujuan melahirkan pesilat-pesilat terlatih yang nantinya akan di ajukan ke tingkat daerah, nasional dan bahkan internasional,” paparnya.
Hajatnya IPSI saat ini lanjut Husen, semestinya, historisnya ditarik sejak awal atau sejak zamannya Aat Syafaat (alm). Seluruh peguron diberikan ruang dan dilibatkan untuk memberikan hak suaranya.
“Nah ini seperti di terkebiri, kami tidak terima dengan hal itu, dan ini akan menjadi suatu perpecahan nantinya, berbentuk bom waktu yang suatu saat akan meledak,” tandasnya.
Husen juga menjelaskan bahwa, karakter daripada peguron adalah memiliki sikap keras, lantas kenapa saat ini diam?, karena mereka (para peguron) menghormati pemerintah, kepolisian dan TNI. Tidak tertutup kemungkinan suatu saat mereka akan bereaksi.
(Wan).