Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang terus mengintensifkan kesiagaan dan pengawasan terhadap 29 kecamatan yang berada di Kabupaten Serang.
Hal itu dilakukan dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana, mengingat badai La Nina sudah mulai dirasakan oleh hampir di seluruh titik di Kabupaten Serang.
“29 kecamatan itu kita pantau khusus. Karena semuanya daerah memiliki potensi bencana, meskipun memang jenis bencananya berbeda-beda,” kata Kasubag Crisis center BPBD Kabupaten Serang, Jhony E Wangga, Rabu (27/1/2021).
Jhony mengatakan, pihaknya sudah memetakan jenis bencana yang berpotensi di setiap daerah, seperti untuk wilayah barat misalnya yang lebih berpotensi banjir bandang, longsor, cuaca ekstrem dan ditambah dengan fenomena gelombang tinggi.
“Di wilayah barat ini kan mayoritas berada di garis pantai dan pegunungan, seperti Mancak, Gunung Sari, Anyer dan Cinangka, sehingga potensi bencana itu yang kemungkinan akan terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, tambahnya, untuk wilayah selatan, timur dan utara, karena Kabupaten Serang diapit oleh tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) yakni Cidanau, Cidurian dan Ciujung.
“Nah, kami terus pantau terhadap pemukiman warga yang berada di aliran ketiga sungai ini,” ucapnya.
Diakui Jhony, untuk aliran air dari sungai Cidurian mengalir ke wilayah Serang bagian barat seperti Kecamatan Baros, Ciomas dan Padarincang.
Sementara unuk Ciujung itu mengalirnya ke Pamarayan, Tunjung Teja, Kragilan dan Cikesal. Sedangkan untuk Cidanau mengalir ke wilayah Mancak dan Kota Cilegon.
“Di setiap titik itu kita sudah siapkan personil yang stanby jika suatu saat terjadi aliran sungai yang meluap,” tutupnya. (Win)