Jeritan Pedagang Warga Kota Industri di Tengah Masa Pendemi

873

images (3)

Bagi sebagian warga Kota ini bertahan hidup ditengah mewabahnya pendemi Covid-19 adalah cobaan paling berat yang belum pernah dialami sebelumnya.

Kegiatan usaha yang mereka lakukan sebagai gantungan hidup mereka nyaris lumpuh dan hanya mampu bertahan lantaran daya beli menurun sementara biaya modal usaha sedikit demi sedikit terserap habis untuk menutupi kebutuhan hidup.

Seperti yang dialami oleh Iyus, salah seorang pedagang nasi goreng yang biasa mangkal dijalur Simpang Tiga, dirinya yang sudah berpuluh tahun menekuni usaha itu harus mengalami kegetiran lantaran setiap harinya pembeli semakin hari semakin sepi lantaran para calon penumpang bus dan sopir angkot yang menjadi langganannya sudah lama tak mampir ke warungnya.

“Biasanya sebelum pendemi ini banyak pelanggan dari para penumpang bus yang mau bepergian dan sopir-sopir angkot yang ngetem nunggu penumpang, tapi sejak pendemi korona ini tidak ada satupun mereka yang kelihatan, yang ada malah pesagang tambah banyak sementara yang beli tidak ada”keluhnya, Selasa (18/8/2020) malam.

Hal senada diungkapkan Arif, salah seorang pedagang Jus yang mangkal di pelataran Alfamart sekitaran Jombang ini dalam kondisi normal banyak pelanggan dari pengunjung yang belanja di Alfamart, namun sejak pendemi berlangsung dagangan Arif nampak masih utuh bahkan buah-buahan sebagai bahan dasarnya nyaris busuk lantaran sudah berhari-hari belum juga tersentuh pembeli.

“Yah mau gimana lagi mas semuanya serba sulit sekarang ini, yang beli gak ada dan yang jualan tambah banyak, yang ada maah saingan sesama pedagang” Ujarnya.

Kendati demikian, mereka sebagai pedagang kecil merasa optimis usaha mereka akan membaik seiring waktu berjalan, dan wabah pendemi yang dialami oleh semua lapisan masyarakat ini akan berakhir dan kehidupan berjalan normal seperti sedia kala. (Ardiansyah)