Beredar curhatan dari orang tua wali murid yang memprotes kebijakan pemerintah soal penutupan sekolah di masa pendemi.
Sejumlah keluhan diutarakan para orang tua murid yang merasa keberatan dengan adanya sekolah Daring (Online) dimana setiap murid dibebankan pelajaran dengan menggunakan aplikasi secara online.
Bukan saja soal ke tidak mengertian orang tua yang membuat mereka menjerit minta sekolah sekolah dibuka kembali, namun juga bertambahnya beban hidup menjadi alasan kuat para orang tua yang meminta pemerintah agar membuka kembali sekolah kembali normal.
Berikut petikan curhat para orang tua yang disiarkan secara berantai di sosial media:
Kepada yth bpk2 pemimpin…. daerah dan pusat. Saya mewakili wali murid seluruh indonesia yg insya Allah satu suara. Tolong dgn sangat “BUKA KEMBALI SEKOLAH UTK ANAK2 KAMI” . Kami tidak semuanya paham dan ngerti cara belajar online. Kami tidak selalu punya uang utk beli paket data. Dgn adanya belajar online… tidak membuat anak2 kami ngerti dg materi pelajaran, malah tambah bodoh….. malas… tidak disiplin…. bahkan yg lebih parah…. MEMPERCEPAT ANAK2 INDONESIA MENGALAMI KEBUTAAN DINI karena kebanyakan mantengin ponsel…. . Apakah ini yg namanya SOLUSI???? Bapak/ ibu pemimpin yg terhormat…. tolong pertimbangkan lagi kebijakan yg kalian ambil. Aktifitas kami di batasi dgn ancaman Covid, sementara beratnya beban hidup kami seolah tak kalian peduli. Jika sekolah masih terus di tutup, apa jadinya dgn anak2 kami….! Pasar bebas ramai , berkerumun, tanpa khawatir terpapar Covid, pantai dan tmpat wisata di buka, tmpat hiburan di buka, pesawat penuh sesak dgn penumpang…. Mall juga di buka. Tapi kenapa SEKOLAH DI TUTUP hanya karena takut terpapar covid?! . Tolong… pak… bu…. bukalah lagi sekolah kami, tmpat anak2 kami menuntut ilmu, tmpat di mana anak2 bertemu kawan dan guru guru…. sementara di rumah…. kami sbg ortu sudahlah di repotkan dg pekerjaan rumah, kebutuhan sehari hari…. masih lagi di repotkan dgn mengajarkan materi yg ada di buku tema kpd anak yg notabene itu bukan kapasitas kami… karena memang itu di luar kemampuan kami. Saya mohon….. kpd bpk/ ibu yg trhormat…. tolong…. BUKA… BUKA…. BUKA SEKOLAH KAMI. Jgn sampai menunggu kejadian… yg tak di harapkan terjadi dan ter alami di suatu saat nanti.